Senin, 27 Mei 2013

Alex Noerdin Kecewa Sekolah Gratis dan Berobat Gratis Tidak Dirasakan Rakyat OKU Timur

Alex Noerdin Kecewa Sekolah Gratis dan Berobat Gratis Tidak Dirasakan Rakyat OKU TimurPeningkatan pembangunan di suatu daerah memanglah sangat penting dan sudah menjadi keharusan tapi yang lebih penting adalah bagaimana menjaga dan memelihara hasil-hasil pembangunan yan sudah ada. Untuk itulah, Calon Gubernur Sumsel Nomor Urut 4 H Alex Noerdin mengajak seluruh masyarakat di Sumsel untuk bersama-sama menjaga dan memelihara semua hasil-hasil pembangunan yang ada.

• • • • • • • • • • • • • •


Sejak lima tahun terakhir, pembangunan di Sumsel maju pesat. Progaram sekolah dan berobat gratis dirasakan dinikmati rakyat Sumsel. Berbagai program kerakyatan digulirkan dan dinikmati Wong Sumsel. SEA Games XXVI membawa nama Sumsel dikagumi dunia.

Namun geliat pembangunan itu tak dirasakan sebagian rakyat Sumsel. Salah satunya di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Program sekolah dan berobat gratis, ternyata tidak berjalan di kabupaten yang sudah berusia sembilan tahun itu.

SEA Games Wujudkan Sumatera Selatan Kian Gemilang

Memperjuangkan Sumatera Selatan menjadi venue utama penyelenggaraan pesta olahraga Asia Tenggara (SEA Games) ke-26, bukanlah tanpa perhitungan. Kejayaan Sriwijaya (abad VII-XIII) mendunia, menjadi inspirasi perlunya Gubernur H Alex Noerdin memperkenalkan kembali kebangkitan Provinsi Sumatera Selatan kepada dunia, lewat gelaran SEA Games yang berlangsung selama 12 hari. Kehadiran ratusan awak media nasional dan internasional diprediksi akan memberikan dampak publikasi yang massif, tidak saja mengenai event pertandingan, namun juga serba serbi kekayaan budaya, wisata, industri dan sebagainya.



Belasan ribu orang dari luar daerah tumpah ruah meramaikan SEA Games, bukan saja memberikan multiplier effects yang panjang, namun juga menumbuhkan kembali semangat kebanggaan Wong Kito Galo setara dengan bangsa-bangsa lain dari berbagai belahan dunia.

Ribuan orang memperoleh manfaat ekonomis secara langsung, mulai pedagang kaki lima, pemilik warung-warung makan dan restoran, usaha penignapan/hotel, dan sebagainya. Petani pun bisa merasakan dampak karena serapan kebutuhan pangan untuk belasan ribu pendatang. Banyak pelaku usaha kerajinan rakyat seperti songket, kain tajung dan kain jumputan, pengusaha ukir kayu Palembang dan hardcraft pun kebagian rezeki.

Ratusan miliar rupiah pun beredar di seantero kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan, tidak hanya persiapan sarana/prasarana pendukung, namun juga hasil dari hasil pembelanjaan para pendatang. Hampir semua lapisan masyarakat turut meraskan perputaran ekonomi sejak sebelum hingga setelah SEA Games.

Dan hingga kini, dampaknya masih terasa, di mana sector riil terus tumbuh bahkan berkembang. Pedagang makanan kaki lima misalnya, merasakan kenikan omzet dua hingga lima kali lipat disbanding sebelumnya. Usaha angkutan mobil sewaan pun terus tumbuh seiring keluar masuknya orang luar untuk beragam keperluan usaha di Provinsi Sumatera Selatan.

Geliat pembangunan yang member dampak pada menigkatnya Indeks Pembangunan Manusia bisa dilihat dari hanya 72,05 pada 2008 menjadi 73,42 pada 2011, sehingga Provinsi Sumatera Selatan naik dua peringkat dari urutan 11 menjadi ke-9 pada 2011. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pun meningkat drastis, dari hanya Rp 2,2 trilyun pada awal H Alex Noerdin menjabat Gubernur menjadi Rp 6,02 trlyun pada 2013.

Tak hanya bidang yang terkait dengan dunia keolahragaan, Kebangkitan Provinsi Sumatera Selatan juga tampak. Seperti ditunjukkan oleh keberadaan pelajar-pelajar berprestasi Sumsel yang akan mewakili Indonesia ikut berkompetisi event bergengsi di tingkat dunia, seperti Genius Olympiad 2013 di New York, Amerika Serikat dan Mostratek Science Fair 2013 di Brazil. Delegasi putra-putri terbaik Sumatera Selatan itu, diyakini akan membawa hasil gemilang, yang bisa mengankat kembali kejayaan Sumatera Selatan di kancah internasional. Uniknya, mereka adalah putra-putri terbaik yang menikmati fasilitas pendidikan gratis yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan semasa kepemimpinan Gubernur H Alex Noerdin.

Program Pendidikan Gratis yang dilaksanakan sejak 2008 telah berhasil menurunkan angka putus sekolah, dan meningkatkan partisipasi bersekolah. Tak hanya untuk pelajar tingkat dasar hingga menengah, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus merealisasikan komitmen meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia melalui aneka program beasiswa, seperti beasiswa S-1 untuk pelajaran dengan kelulusan terbaik, beasiswa pendidikan untuk guru dan pegawai berprestasi, beasiswa untuk santri yang menginginkan profesi bidang kedokteran hingga beasiswa program doctor (S-3) bagi warga Sumatera Selatan yang kuliah di perguruan tinggi favorit hingga sebanyak 70 orang setiap tahunnya.

Tak hanya itu, pada sector kesehatan, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menjadi pelopor fasilitas berobat gratis untuk warganya, tanpa proses berbelit-belit seperti harus membawa surat keterangan miskin dan sebagainya. Cukup membawa surat keterangan kependudukan dari pemerintah setempat, setiap warga Sumatera Selatan bisa menikmati fasilitas berobat gratis dalam program Universal Health Coverage di seluruh Puskesmas dan rumah sakit-rumah sakit sakit pemerintah, serta beberapa rumah sakit swasta.

Semua program itu merupakan penjabaran semboyan Rakyat Didahulukan, Kerja diutamakan, dimana aparatur pemerintah menempatkan diri sepenuhnya sebnagai pelayan masyarakat, tanpa diskriminasi, demi mewujudkan kesejahteraan rakyat yang adil dan merata. Sumatera Selatan Gemilang hanya terwujud jika masyarakatnya sehat, cerdas dan berpikiran maju. Produktivitas akan nyata jika memiliki modal kesehatan dan pendidikan memadai, sehingga masyarakat Sumatera Selatan mampu mengelola kekayaan, seperti sector pertanian, perkebunan, pertambangan dan kekayaan energi dan mineral yang terkandung di Bumi Sriwijaya.

Demi mewujudkan itu pula, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mewujudkan pembangunan sarana/prasarana transportasi seperti peningkatan kapasitas bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II dari 1 juta pemunpang menjadi 3 juta penumpang per tahun, ruas tol Trans Sumatera, rel ganda Tanjung Api-Api – Tanjung Enim, dan sebagainya sehingga arus manusia dandistribusi barang-barang produk pertanian/perkebunan kian lancer sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Dari pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-Api dan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api, diperkirakan akan menggerakkan industry hilir untuk pengolahan dari aneka jenis bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan jadi, sehingga didapat volume bisnis yang sangat besar, dan diperkirakan sanggup menyerap 380 tenaga kerja formal dan menciptakan munculnya ribuan usaha sector informal sebagai dampak ikutan pembangunan kawasan industry.


Selasa, 14 Mei 2013

Gubernur Lantik Ridho Yahya-Andriansyah Fikri





Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota terpilih Ir Ridho Yahya MM-Andriansyah Fikri SH MH resmi dilantik menjadi wali kota dan wakil wali kota Prabumulih periode 2013-2018 oleh Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Ir H Alex Noerdin SH, di Lapangan Prabujaya Jl A Yani, Kelurahan Prabujaya, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih (13/05).

Hadir dalam pelantikan tersebut, unsure pimpinan dan anggota DPRD Prabumulih, Kapolda Sumsel Irjend Pol Drs Saud Usman Nasution SH MM, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel Jhoni Ginting SH MH, Ketua DPRD Sumsel, Rektor Universitas Sriwijaya dan Rektor IAIN Raden Fatah, Bupati Muara Enim, Bupati Ogan Ilir yang juga merupakan kakak kandung Wali Kota Prabumulih Ir H Mawardi Yahya, serta sejumlah wakil bupati dari kabupaten/kota se-Sumatera Selatan serta ribuan masyarakat Prabumulih.

Pada kesempatan itu Gubernur menyampaikan aspirasinya kepada seluruh jajaran pemerintah daerah, KPU Kota Prabumulih, aparat keamanan, dan seluruh elemen masyarakat Kota Prabumulih yang telah berhasil dengan baik memfasilitasi pemilihan kepala daerah secara langsung sehingga nenghantarkan pasangan wali kota dan wakil wali kota terpilih untuk memangku jabatan periode tahun 2013-2018.

Keberhasilan itu menjadi capaian gemilang dalam membangun demokrasi di Sumsel umumnya dan Kota Prabumulih khususnya. “Dengan terpilih dan dilantiknya Ridho Yahya dan Andriansyah Fikri merupakan kepercayaan, kehormatan, dan sekaligus meletakkan tanggung jawab untuk mengemban amanat rakyat. Harapannya, kita semua dapat dilaksanakan dan diwujudkan dengan sebaik-baiknya,” ujar Ir H Alex Noerdin.

Alex meminta pelantikan tidak dijadikan seremonial belaka, tapi hendaknya dijadikan momentum peningkatan bidang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. “Akan tetapi, harus menyentuh hal-hal yang sifatnya mendasar dalam menjalankan visi dan misi yang telah disampaikan Ridho-Fikri kepada publik,” tukasnya.

Suami dari Hj Eliza Alex Noerdin mengingatkan kepada wako terpilih agar memperhatikan empat hal. Yaitu pengelolaan keuangan daerah agar mengedepankan transparasi dan akuntanbilitas belanja APBD harus diutamakan untuk belanja public, memprioritaskan penanggulangan kemiskinan, memperluas lapangan kerja, membuka kases pendidikan dan kesehatan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

“Kedua, mewujudkan pemerintahan yang bersih professional, loyal, dan responsive dalam melangkah meningkatkan pelayanan publik dan percepatan pembangunan daerah. Ketiga, lebih meningkatkan dan menjalin hubungan yang serasi dengan kabupaten/kota lain serta menjaga kondisi wilayah dalam rangka menjaga hubungan yang harmonis antar daerah. Merangkul dan memberikan kesempatan yang luas pada semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah sesuai dengan kapasitasnya masing-masing,” ungkapnya.

Pantauan wartawan Koran ini dilapangan, usai dilaksanakannya pelantikan wali kota dan wakil wali kota dilanjutkan dengan pelantikan Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Prabumulih, Ir Suryanti Ngesti Rahayu dan Reni Indayani SKM, yang dilakukan oleh Ketua TP PKK Provinsi Sumsel Hj Eliza Alex Noerdin SH. (adv)


Gubernur Sumatera Selatan, Ir H Alex Noerdin, melantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Prabumulih terpilih periode 2013-2018, Ir Ridho Yahya MM dan Andriansyah Fikri SH MM, kemarin. Pelantikan berlangsung di Lapangan Prabujaya, Jl A Yani, Kelurahan Prabujaya, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.

Gubernur berpesan agar pemimpin yang baru untuk memperhatikan empat hal. Antara lain, dalam mengelola keuangan daerah agar mengedepankan trasparansi dan akuntanbilitas belanja APBD. Memprioritaskan penanggulangan kemiskinan, memperluas lapangan pekerjaan, membuka akses pendidikan dan kesehatan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Kedua, mewujudkan pemerintahan yang bersih, professional, loyal dan responsive dalam melangkah meningkatkan pelayanan publik dan percepatan pembangunan daerah. Ketiga, lebih meningkatkan dan menjalin hubungan yang serasi dengan kabupaten/kota lain. Menjaga kondisi wilayah dalam rangka menjaga hubungan yang harmonis antardaerah.

Selanjutnya keempat, merangkul dan memberikan kesempatan yang luas pada semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. “Pelantikian jangan sebatas seremonial, tapi hendaknya menjadi momentum bagi peningkatan bidan penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan.”

Alex mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung wali kota dan wakil wali kota yang baru dilantik. “Mari bersama-sama kita membangun Kota Prabumulih sehingga semakin maju dan lebih sejahtera,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Alex juga menegaskan pihaknya akan terus merazia truk angkutan batu bara yang melintas di jalan umum. Truk angkutan batu bara yang terjaring razia tersebut, kata Alex, telah diberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

Ketika disingung apakah pemerintah provinsi akan menempatkan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi di sejumlah daerah yang kerap dilalui truk angkutan batu bara, secara lugas Alex menuturkan, mengenai teknis di lapangan petugas Dishub lebih mengetahui. “Nanti kamu Tanya sama Kepala Dinas Perhubungan, itu sudah soal teknis di lapangan,” ucapnya singkat sembari berlalu meninggalkan wartawan.

Terpisah, Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjend Pol Drs Saud Usman Nasution SH MH, menuturkan, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi. “Nanti kita akan koordinasikan dengan pihak dinas perhubungan dan gubernur,” tukasnya.

Nanti setelah koordinasi tersebut, kata mantan Kadensus 88 ini, pihaknya baru dapat mengetahui apa yang menjadi persoalannya. “Nanti kita lihat lagi apa permasalahannya apa pelanggaran hukumnya,” tukasnya mengakhiri pembicaraan.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam beberapa pecan terakhir truk angkutan batu bara kembali melintas di ruas jalan dalam Kota Prabumulih. Diduga truk angkutan batu bara ini mendapat pengawalan dari oknum aparat.

Sementara itu, Ir Suryanti Ngesti Rahayu, istri dari Ir Ridho Yahya MM kemarin (13/5) otomatis menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Prabumulih periode 2013-2018. Menggantikan Dra Hj Herawaty MKes yang telah berakhir masa jabatannya. (kos/ce1)

Sumatera Ekspres, Selasa, 14 Mei 2013

Upaya Mengejar Target Swasembada Sapi dan Kerbau di Provinsi Sumsel

Ada banyak usaha untuk meningkatkan untuk meningkatkan produktivitas ternak dalam rangka mewujudkan swasembada daging di Sumsel. Dua di antaranya yang penting yakni penggunaan teknologi dan pentingnya mengatasi berbagai penyakit ternak yang dapat mengganggu produktivitas.



DRH Nugroho Sampurno, dokter hewan dari Bandung, menerangkan, pihaknya mengenalkan produk obat ternak, baik sapi, kambing, domba. Maupun kerbau. Ini untuk menunjang pengembangan peternakan di Sumsel. “Kedua, kedatangan kita memberikan informasi kepada khalayak sedang digalakkan program swasembada daging,” ungkapnya.

Berdasarkan data terakhir Kementerian Pertanian cq Ditjen Peternakan, jumlah sapi potong di Sumsel 265.583 ekor. Akhir tahun ini ditargetkan menjadi 355.583 ekor. “Dari populasi itu, seandainya ditangan dengan benar, maka akan melahirkan anakan sapi yang melimpah,” katanya.

Salah satu upaya menunjuang besarnya ternak sapi yaitu pemberian obat. Pasalnya, sapi sangat rentan terkena penyakit, khsusnya penyakit parasite (kecacingan atau gangguan reproduksi.

Katanya, populasi sapi tidak hanya tergantung dengan bibit dan makanan, tapi juga penyakit. Muhakka SPt MSi dari Unsri mengatakan, Sumsel daerah potensial untuk melakukan pengembangan ternak. Tidak hanya OKI dan Banyuasin, tapi juga daerah lainnya.

“Sumsel memiliki semua persyaratan dan modal untuk pengembangan ternak, mulai dari pakan hingga bibit,” katanya. Menurut Muhakka, diperukan campur tangan teknologi untuk mengembangkan ternak secara optimal agar didapatkan ternak unggul, khusunya teknologi nutrisi ternak.

“Kami sudah menciptakan pengelolahan pakan dan hijauan (daun) nutrisi dengan fermentasi dan amoniasi sehingga hijauan dapat tersedia sepanjang tahun. Selama ini sifatnya musiman,” bebernya. (cj6/yun/ce6)

Prof Suhubdy Yasin dari Universitas Mataram mengatakan, Sumsel tercatat satu dari 10 provinsi yang memiliki potensi pengembangan kerbau di Indonesia. “Di Sumsel, kerbau Pampangan termasuk kerbau unggulan,” katanya.

Potensi kerbau tak hanya di OKI dan Banyuasin, tapi juga beberapa daerah lain. Kerbau memiliki pola dan makan yang tidfak rumit. “Makannya rumput di sekitar kebun sawit, jerami atau sisa makanan ternak. Perawatannya sangat mudah,” cetusnya.

Ketidaktahuan masyarakat dan orientasi pemilik ternak yang hanya memotong dan tidak memikirkan pengembangan kerbau membuat populasinya terus berkurang.

Diperlukan keseriusan semua pihak, tidak hanya pemerintah untuk meningkatkan populasi kerbau ini. Apalagi, kerbau Pampangan memiliki nilai ekonomis lebih, seperti menghasilkan susu, keju, dan produk kecantikan. “Kualitas susu kerbau Pampangan sangat tinggi, tapi memang terbatas, 1-3 liter per ekor per hari,” imbuhnya.

Ada dua pendekatan untuk pengemabangan kerbau, seleksi ternak unggul untuk hasilkan bibit unggul. Kemudian, metode kawin silang dan inseminasi buatan. “Keduanya merupakan upaya untuk menghasilkan bibit unggul,” imbuh Suhubdy.

Ia mengatakan, perlunya perbaikan pola dan orientasi berternak kerbau di Semse. Pakan dan teknologi reproduksi ternak juga diperlukan untuk mendapatkan hasil optimal. Jika semu dilaksanakan, Suhubdy yakin pengembangan populasi kerbau di Sumsel akan berhasil. (yun/ce6)

Prof Dr Ir Baharuddin Tappa, peneliti utama di LIPI Pusat menjelaskan, bioteknologi merupakan ilmu khusus yang mempelajari bagaimana meningkatkan produktivitas suatu komunitas. “Misalnya, melalui perbaikan genetik dapat meningkatkan produktivitas ternak,” katanya, tadi malam.

Secara umum, peternakan bioteknologi meliputi tiga bidang, bioteknologi pakan, serta bioteknologi hasil ternak seperti susu, keju, dan daging. “Sementara ini dikhususkan untuk bioteknologi reproduksi dengan harapan meningkatkan produksi ternak di Sumsel,” bebernya. Caranya, transfer embrio (bayi tabung) pada ternak sapi kerbau, dan kambing.

Katanya, bioteknologi seksing merupakan pemisahan sperma pada ternak jantan. Kemudian dipilih, ingin lahir ternak jantan atau betina. Tinggal peternak, kalau ingin mengembangbiakkan, maka perlunya anakan betina. Tapi kalau ingin penggemukkan, diperlukan anakan jantan.

“Bioteknologi seksing sudah dilakukan di beberapa daerah, seperti di Jawa, untuk sapi perah. Lalu sapi lokal di NTB dan Sulsel. Sumsel mungkin akan dilakukan setelah ada pelatihan nanti,” bebernya. Tingkat keberhasilan bioteknologi seksing ini 90 persen.

Teknologi lain yang dikembangan LIPI yaitu kelahiran kembar (twin). Bisa membuat kelahiran kembar dengan kawin suntik dan transfer embrio. Sekali membuntingkan ternak, memasukkan dua bibit.

“Terakhir dan masih dalam tahap penelitian yakni system cloning. Kita mmperbanyak ternak dengan jumlah banyak dan seragam. Semua anak kembar. Dilihat secara fisik, bisa jenis kelamin sama. Tinngi sama, hidung sama, dan lainnya,” tutur Baharuddin. Ini mampu menunjang terwujudnya swasembada daging karena dapat mempercepat pertambahan populasi. “Khusus untuk kerbau, sudah ada kerja sama LIPI dengan jurusan Peternakan Unsri mengembangbiakkan kerbau Pampangan dengan metode seksing sperma sejak tahun kemarin,” pungkasnya. (cj6/ce6)

Sumsel sedang mengembangkan sapi perah di Lahat dan Pagaralam melalui tiga konsep. Pertama, melalui model kemitraan aspiratif. Kedua, pemberdayaan perempuan dan terakhir program susu sekolah.

“Pola kemitraan aspiratif sebagai dasar pengembangan peternakan kemitraan pola inti plasma di Sumsel karena konsep ini fokus pada kearifan lokal masyarakat dangan harapan tidak terjadi konflik sosial,” ujar Dr Rochadi Tawwab didampingi Rahmat Setiadi dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Padjadjaran Bandung.

Katanya, pengembangan sapi perah di Sumsel tertinggal jauh dari Sumbar dan Sumut. Diperlukan dukungan penuh dari pemerintah daerah, salah satunya infrastruktur. Hanya saja diakui, pengembangan sapi perah di Indonesiamasih tergolong kecil. Baru 25 persen dipenuhi produki dalam negeri dan 75 persennya masih impor. Dalam rangka menuju peningkat produksi susu nasional, pemerintah memfokuskan pengembangan ke luar Jawa, seperti Sumatera, Kalimanta, dan Sulawesi dengan daerah lainnya yang memiliki infrastruktur dan iklim yang menujang, dengan suhu dingin 20-27 derajat celcius.

Sumsel, provinsi di Sumatera, memiliki prasyarat dibutuhkan bagi pengembangan sapi perah. Baik iklim, pakan, pola konsumsi masyarakat (rendahnya konsumsi susu yang hanya mencapai sekitar 3,44 liter/kap/tahun), ketersediaan modal, dan teknologi (SDM). Dengan menerapkan model pengembangan sapi perah secara baik, optimis 5-10 tahun ke depan Sumsel menjadi salah provinsi penyumbang susu perah terbaik di Indonesi. (nni/ce6)

Kota Palembang sebagai kota metropolitan sudah seharusnya mempunyai rumah sakit (RS) hewan. Hal itu menjadi kebutuhan agar beragam penyakit yang berkembang tidak menginfeksi kepada manusia maupun hewan lainnya.

“keberadaan RS hewan saya nilai sudah sangat mendesak. Apalagi saat ini salah satu sarana penunjangnya seperti laboratorium kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner sudah ada,” kata Kepala Departemen Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Bambang Pontjo Priosoeryanto DVM MS PHd APVet.

Dengan berdirinya RS hewan di Palembang, tentu saja berpengaruh positif kepada upaya meningkatkan pelayanan bidang kesehatan hewan. Standar yang harus dimiliki RS tersebut seperti sarana prasarana, tenaga medis, dan layanan yang prima terhadap hewan.

Fasilitas yang harus ada yakni peralatan standar pemeriksaan hewan, operasi lengkap, X-ray, USG, analisis patologi klinik, sterilisasi dan dekontanminasi, standar rawat inap dan rawat jalan, ruang nekopsi, kendaraan ambulatory, dan penunjang lainnya.

“Kita menjaga agar penyakit hewan ini tidak menular pada manusia,” imbuh Bambang. RS hewan tidak hanya fokus pada pelayanan jasa medik veteriner tapi juga pelayanan client education. Berdirinya RS hewan di Palembang akan mendorong lahirnya fakultas peternakan pada beberapa universitas di Sumsel. Saat ini baru ada 10 fakultas petrnakan di Indonesia. “Saya berharap, Sumsel pun dapat membuka fakultas peternakan,” pungkasnya. (cin/rip/ce6)Guru besar IPB, Profesor Muladno, berencana membuat buku pemilik ternak sapi untuk setiap ternak yang tergabung dalam Dewan Perwakilan Pemilik Ternak. Hal itu untuk mendukung program SPR pertama Indonesia di Banyuasin.

“Bukunya seperti BPKB kendaraan bermotor, didapat setelah sensus ternak,” ujarnya. Dengan begitu, perpindahan ternak mudah dipantau. Buku dipegang pemilik sapi. Tahap awal, sensus dlakukan bagi 1.000 sapi yang tergabung dalam SPR di Banyuasin. “Peternak yang nantinya akan menyensus sendiri, pengisian form survei akan dibantu tim dari Unsri,” jelasnya.

Dari hasil sensus itu, barulah didapatkan data yang valid mengenai sapi di sana. “Data riil, terpercaya. Ini yang pertama kali diterapakan, penelitian sebelumnya tidak sampai sensus seperti ini,” ucap Muladno. Para peternak juga disensus asset-asetnya. “Kita sensus juga lahan, tanaman, dan yang lain,” ujarnya. Sapi hanya dijadikan lokomotif.

“Salah satu tujuan SPR ini meningkatkan jumlah sapi,” imbunya. Targetnya, setelah berjalan empat tahun, maka usaha itu akan berjalan mandiri. Konsep SPR yang dikembangkannya ini dapat ditiru Unsri. “Jika nantinya kami pergi, maka Sumsel bisa mengadopsi ilmu ini,” ungkapnya. (rip/ce6)

Sumatera Ekspres, Selasa, 14 Mei 2013

Selasa, 07 Mei 2013

Bantu Dokter Gigi dan Lab Komputer

Bersalaman: Para Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Merah Mata Palembang antre menyalami Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin, di Jalan Taqwa, kemarin

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

PALEMBANG --Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, didampingi Kepala Lapas Klas 1, Ilham Djaya, mengunjungi 1.500 penghuni Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Palembang di Jalan Taqwa Merah Mata Palembang. Gubernur Sumsel berjanji akan memberikan bantuan dokter gigi dan laboratorium komputer.

Gubernur juga berjanji memberikan bantuan sarana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Seperti air bersih, laboratorium, perpustakaan, sarana olahraga dan sebagainya. "Ini bertujuan agar para warga binaan di lapas dapat belajar dan mempunyai suatu keterampilan yang sangat diperlukan di era globalisasi. Sehingga setelah warga binaan kembali ke masyarakat, mereka bisa mandiri," ujar Alex Noerdin saat kunjungan, kemarin.

Tak hanya itu, sambungnya, pihaknya juga berencana membangun gedung laboratorium komputer senilai Rp 300 juta. "Sehingga warga binaan dapat memiliki keahlian komputer yang akan dilengkapi dengan sertifikat," harap Gubernur.

Bantuan oleh pemerintah terhadap penghuni lapas, sebagaimana yang dilakukan Provinsi Sumsel tersebut adalah yang pertama di Indonesia. Untuk kelengkapan sarana pelayanan kesehatan, maka lapas juga akan dibantu dokter gigi yang akan melayani warga binaan dengan gratis. "Jadi, kalau ada warga binaan yang sakit gigi dapat berobat gratis, cetus Gubernur sambil tersenyum.

Setelah memberikan berbagai bantuan, Gubernur juga mengajak dan mengimbau kepada para napi di Lapas Klas 1 itu untuk senantiasa berbuat baik dan hal yang positif serta membekali diri dengan berbagai keterampilan. Dengan begitu, mereka akan mendapatkan remisi atau penguurangan hukuman nantinya.

Sementara, Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM, diwakili Kepala Devisi Administrasi, Ahmad Riyadi, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur H Alex Noerdin atas kunjungannya ke lapas tersebut. "Mudah-mudahan dengan kedatangan gubernur yang membawa peningkatan kelengkapan dan fasilitas ini dapat menambah kegiatan dalam upaya kami melakukan pembinaan," tegasnya. (rip/via/ce5)

Sumatera Ekspres, 7 Mei 2013

Tolak Pembongkaran Kios

Tolak Bongkar Kios: Puluhan pedagang dan agen sayur mendatangi Gedung DPRD Pagaralam. Mereka menolak pemindahan dan pembongkaran kios di Pasar Nendagung

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

PAGARALAM -- Puluhan pedagang sayur dan agen, yang tergabung dalam Forum Pedagang Sayur Terminal (FPST) Pagaralam, mendatangi Gedung DPRD Pagaralam. Hal ini terkait rencana pemindahan dan pembongkaran kios pedagang di kawasan Pasar Nendagung. Kelurahan Nendagung orlh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Pengelola Pasar.

Massa melakukan orasi dan meneriakkan yel-yel penolakan pemindahan.

Koodinatr pedagang sayur terminal, Yuliansih mengatakan, aksi yang dilakukan pedagang sayur dan agen merupakan bentuk penolakan kebijakan pemkot yang akan memindahkan serta membongkar kios pedagang. "Ini jelas sangat merugikan pedagang," katanya.

Tanggung Kehidupan Doni

Pendidikan, Kesehatan, Sandang, dan Pangan

BANTUAN: Bupati Muba H Pahri Azhari didampingi istri Hj Lucianty dan Wakil Bupati Beni Hernedi memberikan bantuan kepada Doni, adiknya Udel dan kakeknya, kemarin

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

SEKAYU -- Bila sebelumnya Kapolres Muba AKBP Iskandar F Sutisna memberikan bantuan kepada Doni, bocah Desa Rantau Sialang, Kecamatan Sungai Keruh, kini giliran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba), akan melakukan pembinaan terhadap Doni dan adiknya Udel. Pemkab Muba akan memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, sandang serta pangan keduanya. Hal ini dikemukakan Bupati Musi Banyuasin H Pahri Azhari beserta istri Hj Lucianty Pahri saat meninjau kondisi keluarga Doni.

Pada kesemptan itu, Bupati dan istri menyerahkan bantuan berupa uang, beras, serta lauk pauk untk kebutuhan sehari-hari Doni sekeluarga. Kunjungan tersebut juga diikuti Wakil Bupati (Wabup) Muba Beni Hernedi, Ketua DPRD Muba Ir Uzer Effendy MS, dan beberapa kepala dinas.

"Kita prihatin dan menyayangkan bila ada anak yang pada usia sekolah sudah harus bekerja mencari nafkah, sementara anak tersebut masih memiliki ayah. Untuk itu, Pemkab Muba akan memberikan khusus pada anak-anak seperti ini, dan barharap tidak ada lagi yang mengalami kondisi demikian di kemudian hari," ujarnya.

Doni adalah bocah laki-laki berusia 12 tahun yang tinggal bersama adiknya bernama Undel, bocah perempuan usia 11 tahun dan kakeknya Abas yang telah tua. Sejak tiga tahun lalu Doni telah bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan adik dan kakeknya tersebut. Berbagai pekerjaan dilakoninya mulai dari menjadi buruh bangunan hingga buruh upah menyadap karet. Hasilnya tidak seberapa hanya cukup untuk membeli beras dan sisanya untuk uang sekolah adiknya. (yud/ce3)

Sumatera Ekspres, 7 Mei 2013

Saksi Beratkan Terdakwa

KESAKSIAN: Orangtua dan rekan korban, Pratu Heru Oktavianus, saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri (PN) Palembang, kemarin (6/5)

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

PALEMBANG --Sidang lanjutan dugaan penembakan yang dilakukan terdakwa, Brigadir Bintara Wijaya (BW), anggota Sat Lantas Polres OKU terhadap korban, Pratu Heru Oktavianus, anggota Yon Armed 76/15 Tarik Martapura mengagendakan keterangan saksi dari rekan korban dan orangtua korban.

Dalam kesaksiannya, orangtua korban, Hasan Basri dan Sunarni mengatakan,mereka hanya mendapatkan kabar dari kakak senior korban pada Minggu (27/1) melalui telepon yang mengatakan anak kami telah meninggal dunia karena tertembak oleh anggota polisi.

Almarhum Heru merupakan tulang punggung keluarga. Ia berharap lewat persidangan ini, majelis hakim bisa memberikan hukuman yang setimpal terhadap korban sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya. "Tindakan terdakwa hanya satu balasannya yakni hukuman mati," tegas keduanya saat memberikan keterangan di Pengadilan Negeri (PN) Palembang.

Selain itu juga didengarkan kesaksian dari rekan korban. Yakni Pratu M Siregar, Pratu Nanda Permana, Pratu Pati Prayitno, dan Pratu Luhut Manahan Marpaung. Sebelum kejadian, korban dan rekan-rekannya menghadiri pesta pernikahan di Baturaja. "Saya dan korban pulang duluan karena ingin mengisi bensin, dan memang melewati pos polisi. Di perjalanan, saya tidak mendengar korban mengeluarkan kata-kata ejekan ke anggota polisi, yang saya dengar hanya suara tembakan," ulas Pratu M Siregar yang langsung melaporkannya ke provos.

Sementara itu, majelis hakim yang diketuai A Rozi Wahab menunda sidang. "Sidang dilanjutkan besok (hari ini, red) dengan agenda saksi yang dihadirkan penasehat hukum terdakwa," ungkapnya.

Sebelumnya, JPU menjerat perbuatan terdakwa dengan pasal berlapis, di mana dalam dakwaan primer terdakwa dijerat dengan Pasal 340 KUHP, dakwaan subsider Pasal 338 KUHP dan dakwaan lebih subsider Pasal 351 Ayat (3) KUHP. (afi/via/ce3)

Sumatera Ekspres, Selasa, 7 Mei 2013

31 Pegawai PDAM Dibekukan

Dipangkas: Sebanyak 31 pegawai PDAM Tirta Saka Selambung Muaradua dipangkas atau dibekukan. Hal ini dlakukan karena terlalu banyak pegawai yang berdampak tingginya biaya operasional di kantor yang berlokasi di pusat Kota Muaradua ini.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *



MUARADUA -- Banyaknya jumlah pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Saka Selabung Muaradua memaksa jajaran direksi memangkas sejumlah pegawai di lingkungan perusahaan daerah tersebut. Untuk menyeimbangkan keuangan perusahaan yang selalu mengalami minus setiap bulannya, direktur PDAM membekukan sedikitnya 31 pegawai di lingkungannya.

Langkah dan kebijakan ini diambil direktur PDAM karena ketidakseimbangan keuangan antara pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya.

Desa Ulak Embacang Terisolir

Tak Memiliki Akses Jalan

Transportasi Sungai: Wakil Bupati Muba Beni Hernedi menyempatkan diri foto bareng ibu-ibu saat mencuci di Sungai Rawas saat berkunjung ke Desa Ulak Embacang, Kecamatan Sanga Desa, kemarin.

* * * * * * * * * * * * * * *



SANGA DESA -- Hampir 20 tahun lamanya, Desa Ulak Embacang, Kecamatan Sanga Desa belum memiliki akses jalan. Warga mengandalkan alat transportasi perahu ketek. melalui jalur sungai menuju berbagai daerah di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Karneli, warga setempat mengatakan, satu-satunya akses sangat memprihatinkan dan tak bisa dilintasi lagi. Maka itu, pihaknya berharap pemerintah daerah setempat segera membuat akses jalan masuk ke desanya.

"Supaya urat nadi perekonomian di desa ini berjalan. Karena desa ini, merupakan penyuplai migas namun tidak diperhatikan dengan baik," kata Karneli, saat Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi berkunjung dan bertatap muka di Desa Ulak Embacang, kemarin (6/5).

Terhadap kondisi tersebut, Wakil Bupati Muba Beni Hernedi, menegaskan pemerintah harus memanfaatkan perusahaan-perusahaan setempat untuk ikut berpartisipasi. Dijelaskan, Pemkab Muba sekarang sedang membangun jembatan dari Dusun Muaro Rawas Desa Terusan ke Desa Ulak Embacang.

Namun pengerjaan terhambat masalah pembebasan lahan. "Kendati ada hambatan, tapi yakinlah daerah desa ini akan kami pikirkan dan selalu kami perhatikan," ujarnya.

Seperti diketahui, di Dusun 4, Desa Ulak Embacang terdapat beberapa yang daerah rawan longsor. Oleh karena itu, Wabup dalam kunjumgannya menyampaikan akan mencari solusi dengan membuat program pemindahan rumah warga ke pemukiman baru secara bertahap.

"Saya bersama pak bupati sudah berkomitmen membangun desa dengan dana Rp 1 miliar 1 desa, yang tinggal menunggu hari untuk direalisaikan," ungkapnya. Demi suksesnya program tersebut, masyarakat desa harus duduk bersama dan masyarakat membangun desanya sendiri serta mengawasi secara bersama. Intinya untuk mempercepat kesejahteraan rakyat sehingga ekonomi kerakyatan dapat berjalan dengan baik." tukasnya. (yud/vin/ce3)

Sumatera Ekspres, Selasa, 7 Mei 2013