Senin, 24 Desember 2012

Seribu Bunga Tanda Kasih Romi pada Ibu

Seribu Bunga Tanda Kasih Romi pada Ibu
Hj Masyito Romi Terima Bunga dari Mahasiswa

Tak ada kehidupan dan tiada kesuksesan tanpa restu ibu.Itulahprensip hidup yang dipegang H Romi Herton. Pribadinya sadar betul bahwa sebagai seorang anak kita harus menghormati dan menghargai ibu, di mana pun dan kapan pun. Karena keperdulian terhadap kaum ibu itulah, Sabtu (21/12) pagi, Wakil Wali Kota Palembang ini bersama istri tercintanya Hj Masyito Romi, ikut bersama membaur komunitas Sober's (Sobat Romi) membagikan seribu bunga kepada para pengendara dan pejalan kaki di kawasan Bundaran Air Mancur dan perempatan Simpang Polda,Palembang.

embagian seribu bunga ini sekaligus menandakan peringatan Hari Ibu. Tanpa sungkan dan tak menghiraukan hempasan debu dan desingan mesin kendaraan, Romi dan istri tampak ikut bersemangat menyerahkan tangkai kepada warga. Kepada sejumlah warga yang menerima bunga tersebut, dia berpesan agar meningkatkan rasa cinta dan hormat kepada ibu. "Jadikan momen Hari Ibu ini untuk makin menghargai ibu kita," katanya seraya mengingatkan makna tersirat dari pepatah kuno "Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu". Bagi kaum pria, lanjut Romi, menghorati istri juga bagian dari bentuk cinta kepada ibu.

Sementara ditemui di sela-sela penyerahan bunga, Hj Masyito Romi, mengatakan, kegiatan adalah salah satu bentuk penghormatan sedalam-dalamnya kepada ibu yang melahirkan dan membesarkan kita. "Maka itu tema seribu bunga untuk ibu ini pertanda penghormatan kita. Dan rasa cinta kita kepada ibu ini tidak terbatas pada momen Hari Ibu saja, tapi setiap hari," katanya.

Sementara itu, M Putro, koordinator Sober's, mengatakan bahwa Hari Ibu ini merupakan hari yang special untuk kaum hawa. Ia jua menilai bahwa Hj Masyito Romi adalah sosok wanita yang sangat menghormati ibu dan suaminya, yang memilik naluri kepedulian kepada masyarakat. "Kami juga secara langsung memberiikan bunga kepada Hj Masyito Romi," kata Putro.

Hal senada diungkap Okka, salah satu komunitas MU Kota Palembang, yang turut serta dalam acara pembagian seribu bunga. "Ibu kita adalah orang yang paling hebat yang selalu berjuang untuk anaknya. Sementara Ibu Masyito sebagai istri pejabat, dia sangat tetap santun dan sederhana. Sikapnya ini juga berkat kepribadian suaminya Romi Herton," kata Okka.

Sementara pembagian seribu bunga, siang harinya Hj Masyito melanjutkan kunjungan ke Panti Sosial Tresna Werda Teratai di Jl Sosial Jaya, Km 6, Palembang. Di panti ini wanita berjilbab ini menemui para penghuni panti, terutama kaum ibu yang sudah berusia lanjut. Tanpa sungkan Hj Masyito bercengkrama dengan para penghuni panti. Kehadiran Hj Masyito tersebut pun disambut hangat penghuni panti. Pada kesempatan ini dia juga memberikan tanda kasih berupa sembako, pakaian, dan selimut. (adv)

Sumatera Ekspres, Senin, 24 Desember 2012

Pusri Berikan Santunan untuk 500 Anak Yatim

Pusri Berikan Santunan untuk 500 Anak Yatim
Jelang HUT Ke-53 Tahun

PT Pupuk Sriwijaya (PUSRI) Palembang menggelar dzikir, doa bersama, serta pemberian santunan kepada 500 anak yatim piatu yang dikelola oleh Yayasan Amil Zakat Pusri (Yazri). Kegiatan ini merupakan rangkaian menyambut Ulang Tahun PT Pusri ke-53 dan jatuh besok (hari ini, red), kemarin (23/12) dipusatkan di Masjid Al-Aqobah 1, Kompleks PT Pusri Palembang.

"Ada 500 anak yatim piatu yang yang tinggal di lingkungan karyawan PT Pusri yang kami undang. Dimana dananya sendiri merupakan zakat dari para karyawan yang dikelola Yazri," ujar Direktur PT Pusri, Ir Djohan Safri, melalui Ketua Yazri sekaligus Manager Ketenagakerjaan PT Pusri Palembang Ansori Toyib SE MM, disela-sela acara.

Diakuinya, kegiatan dzikir dan doa bersama bersama anak yatim piatu ini baru pertama kali digelar karena selama ini kegiatan yang dilakukan hanya sebatas pemberian santunan.

"Mengingat ke depan, banyak program besar yang akan dilakukan PT Pusri, maka kami sangat mengharapkan bantuan doa dari anak-anak yatim piatu tersebut agar semua rencana dapat berjalan dengan lancar. Sehingga nantinya, semua yang akan dilakukan para karyawan bisa sukses, dan zakat yang akan dikeluarkan akan lebih banyak lagi. Kami optimis ke depan jumlah santunan zakat ini akan bertambah dan kegiatan semacam ini akan menjadi agenda rutin tahunan," terangnya.

Sementara Ketua Peribadatan Masjid Al-Aqobah 1 PT Pusri, A Rohim, didampingi koordinator pelaksana Ahmad Rifai, mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik kegiatan semacam ini sehingga anak yatim piatu dapat terbantu untuk memenuhi keperluannya. "Mudah-mudahan apa yang teah dilakukan PT Pusri untuk membantu para anak yatim piatu ini mendapat berlipat pahala," harapnya.

Dalam kesempatan ini juga diisi dengan pembacaan puisi dan taushiyah yang diberikan ustadz cilik Taufiqurahman. (adv)

Sumatera Ekspres, Senin, 24 Desember 2012

Beri Izin Nikah Siri, Disanksi Tegas

Beri Izin Nikah Siri, Disanksi Tegas
PALEMBANG -- Sanksi tegas bakal diberikan kepada Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), Penghulu, dan P3N yang sengaja memberikan izin dan menikahkan siri pasangan pengantin. Sanksi tegas tersebut berupa hukuman lima tahun penjara.

"Selain hukuman pidana lima tahun penjara, juga disanksi uang denda, dan pemecatan status kepegawaiannya," tegas Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palembang, H M Al Fajri Zubaidi MM MPd, di Aula MAN 3 Palembang beberapa waktu lalu.

Menurutnya, nikah siri adalah pernikahan yang tidak tercatat di pemerintah. Jika pasangan pengantin tersebut tidak memiliki uang untuk membuat buku nikah (NA), pihaknya siap membantu untuk membuatkan secara gratis.

"Sudah ada programnya dari Kementerian Agama. Tentunya tidak ada permasalahan, tapi semua ada aturan dan syarat. Semua harus dipatuhi," ungkapnya.

Ia mengatakan, selama 2012, ada satu petugas P3N di Kecamatan Seberang Ulu I diberhentikan karena dengan sengaja menghadiri nikah siri. Saat ini, jumlah penghulu di Kota Palembang sebanyak 9 orang dan 16 kepala KUA, serta 143 orang P3N.

"Jumlah ini masih belum maksimal dalam membantu proses pencatatan bagi pasangan calon pengantin yang anak menikah," terangnya.

Ditambahkan Al Fajri, kaaupun calon pengantin tersebut berstatus janda atau duda, harus melampirkan surat keterangan dari Pengadilan Agama. Begitupun bagi calon pengantin yang berstatus janda atau duda ditinggal mati, harus melampirkan surat keterangan dari kecamatan dan kelurahan.

Nikah sesuai dengan syaratnya sudah termuat dan diatur dalam UU NO 1 Tahun 1974 yang menjelaskan apabila kedua pasangan akan melangsungkan pernikahan, maka harus sama-sama mengetahui status dari masing-masing pasangan.

"Diharapkan bagi masyarakat yang ingin menikah, harus tercatat di KUA masing-masing. Kalaupun tidak ada, segera lapor. Kemudian akan direkomendasi ke KUA terdekat dengan wilayahnya," tukasnya. (nni/via/ce4)
Sumatera Ekspres, Senin, 24 Desember 2012

2014, Kebun Inti Produksi Lagi

2014, Kebun Inti Produksi Lagi
PALEMBANG -- Perusahaan perkebunan milik PT Perkebunan Minanga Ogan (PT PMO) masih dalam tahap peremajaan lahan perkebunan kelapa sawit, pihaknya menargetkan produksi kebun inti kembali pada 2014 mendatang.

"Kami sudah jalankan peremajaan lahan mulai 2011 secara perlahan untuk kebun inti. Nanti pada tahun 2014 untuk kelapa sawit tersebut, diharapkan bisa diproduksi sehingga bisa menambah pencapaian maksimal kelapa sawit," ujar General Manager Operasional PT PMO Wilayah Sumsel Lampung, Yusdi Simbolon, saat ditemui wartawan koran ini usai acara silaturahmi di Gedung Graha Pena Palembang, Sabtu (22/12).

Menurutnya, pihaknya memang tidak memproduksi kelapa sawit dari kebun inti yang seluas 6.000 hektare. Namun, kebun plasma yang juga memiliki luas yang sama mempu menghasilkan sekitar 300-350 ton perhari. "Karena pabrik memiliki kapasitas produksi kelapa sawit sebanyak 60 ton perjam sehingga kami menmpung kelapa sawit dari petani di luar kebun dan perusahaan yang belum memiliki pabrik," terang dia.

Kebun inti seluas 6.000 hektare yang belum bisa memproduksi mengakibatkan penurunan omzet. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih berkualitas, pihaknya melakukan peremajaan tersebut secara per 2.000 lahan. "Kita sudah selama 30 tahun berdiri . Sehingga untuk peremajaan lahan, sangat diperlukan," ungkap dia.

Kepala KUD PT PMO, Zakki Hakim menambahkan, saat ini ada sekitar 18 KUD yang terserap di perusahaan perkebunan yang mengumpulkan TBS kelapa sawit. "Kami hanya terima hasil produksi. Untuk harga, ditentukan Dirjenbun yang disesuaikan perdagangan internasional sehingga tidak ada tawar-menawar," unkapnya.

Manager HRD PT PMO, Abdul Satar, menuturkan pihaknya memiliki pekerja lebih dari 3.000 orang, dimana untuk karyawan tetap, sekitar 1.700 orang dan sisinya merupakan pekerja borongan.

Satar mengaku, perusahaan setiap tahunnya sudah melakukan berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sesuai dengan program yang ada dengan alokasi dana sebesar Rp 1 miliar. "Kami berharap perusahaan ini menjadi industri kelapa sawit nomor satu di Indonesia," harapnya.

Turut hadir dalam acara silaturahmi tersebut, Manager HRD Sumatera Ekspres Hamka Abdullah, Manager Advertising Area Palembang St Reno Irawan, Pimpinan Redaksi Agus Srimudin. (cj15/via/ce4)

Sumatera Ekspres, Senin, 24 Desember 2012

Rumah SAD Memprihatinkan

Rumah SAD Memprihatinkan
MUSI RAWAS -- Pembangunan rumah, yang diperuntukkan bagi Suku Anak Dalam yang tersebar di beberapa desa di Mura, dinilai tak layak untuk ditempati. Seperti di Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit. Pembangunan rumah, yang merupakan program pusat lewat dana APBN, jauh dari batas kewajaran. Ukuran rumah hanya 2x3 meter. "Rumah bantuan pemerintah sangat kecil, seperti kandang ayam dan lantainya tanah. Saya dan keluarga harus berhimpitan saat tidur di atas bambu," kata Bebek (59), salah satu warga Suku Anak Dalam di Desa Sungai Jernih.

Dikatakannya, meski rumah ini kecil, dirinya bersama keluarga tetap menjalankan aktivitas, mulai dari tidur hingga memasak di tempat yang sama. "Jadi kondisinya pengap meskipun ada satu pintu dan satu jendela," ujar bapak enam anak ini.

Rumah berdinding papan dengan atap asbes tersebut saat ditempatinya lima tahun lalu kosong melompong. Tak ada dana bantuan seperti yang diprogramkan pemerintah selama tiga tahun, seperti memberikan bantuan perabot, uang, dan pendidikan.

Dikatakan, perabotan rumah tangga dan pakaian yang dikenakan merupakan hasil kerja keras mereka. "Ya, hanya rumah ini, yang lain kami diminta berusaha sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, saya harus masuk ke hutan mengumpulkan getah karet. Dalam seminggu, mampu mengumpulkan 5 kg getah karet," kata Bebek.

Sudiman (60), Kepala Dusun (Kadus) Suku Anak Dalam mengatakan, di dusunnya terdapat 32 unit rumah bantuan pemerintah. "Semuanya berukuran 2x3 meter. Padahal, rencananya waktu itu kan dibangun ukuran 6x4 meter," jelasnya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Mura, Susilawati, memalui Kasi Pembinaan Pemberdayaan Komunitas Adat Tertinggal, Zailan mengatakan, bahan bangunan rumah ukuran 3x6 meter. Normalnya yang layak huni ukuran 4x6 meter. "Suku Anak Dalam yang menempati rumah bantuan pemerintah di awal penempatan diberikan program bantuan selama tiga tahun berupa uang," ujarnya.

Penyediaan rumah tersebar di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Nibung sebanyak 100 unit rumah, Desa Harapan Makmur, Kecamatan Lakitan terdapat 35 unit rumah, dan Desa Muara Tiku, Kecamatan Karang Jaya sebanyak 50 unit rumah. "Di Desa Sungai Jernih, Kecapatan Rupit ada 35 unit eumah," ujarnya. (wek/sms/ce4)

Sumatera Ekspres, Senin, 24 Desember 2012

Tiap Minggu 3 Orang Tewas

Tiap Minggu 3 Orang Tewas
SEKAYU -- angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) pada tahun 2012 mencapai 236 kejadian. "Berdasarkan data lakalantas oleh Polres Muba, angka kecelakaan pada tahun ini terhitung Januari 2012 hingga 23 Desember, sebanyak 236 kejadian," ungkap Kapolres Muba AKBP Iskandar F Sutisna melalui Kasat Lantas AKP Andi Kumara SH SIk kepada koran ini, kemarin (23/12).

Menurutnya, dari 236 kejadian tersebut, sebanyak 137 orang dinyatakan meninggal akibat kecelakaan, sedangkan korban yang mengalami luka berat sebanyak 222 orang dan luka ringan sebanyak 153 orang . "Kalau kita hitung rata-ratanya hampir setiap minggunya 3 orang tewas akibat kecelakaan," tambahnya.

Begitu juga bila dikalkulasikan kerugian material nilainya cukup tinggi. Yakni sebesar Rp 2.501.000.000. "Jadi selain menyebabkan hilangnya nyawa akibat laka lantas, juga kerugian material yang mencapai di atas Rp 2,5 miliar, angka yang cukup tinggi," lanjutnya.

Beberapa penyebab faktor tinggi laka lantas tersebut yang didominasi pemuda, diantara penyebabnya yakni kondisi jalan yang mulus dan tikungan. "Jalan lintas timur (Jalintim) saja panjang jalannya mencapai 127 km, dengan kondisi jalan mulus dan tikungan, ini salah satu penyebab tingginya kecelakaan di Muba," paparnya.

Sedangkan untuk di jalan lintas tengah (Jalinteng) panjangnya mencapai 156 km, dengan kondisi kurang baik. Di Jalinteng ini banyak sekali kerusakan jalan, sehingga salah satu faktor penyumbang tingkat kecelakaan dan kemacetan.

Nah, dalam rangka Operasi Lilin 2012 yang sudah mulai digelar, pihaknya berusaha menekan angka kecelakaan trsebut. Caranya, memberi imbauan dan peringatan kepada pengguna jalan untuk selalu waspada dan berhati-hati serta melengkapi semua persyaratan dalam berlalu lintas.

Sementara itu, menjelang libur natal dan tahun baru serta libur sekolah belum terjadi lonjakan arus lalu lintas di jalan lintas timur Palembang-Jambi terutama di wilayah Kabupaten Muba hingga ke batas Jambi-Sumsel. "Masih normal, hanya ada peningkatan sedikit pada kendaraan pribadi," ujar anggota Poslantas Sukamaju Brigadir ndry SH.

Mengantisipasi kemacetan dan kriminalitas polisi mendirikan pos pelayanan dan pengamanan di pusat Kota Sungai Lilin. (sid/kur/lia/ce3)

Sumatera Ekspres, Senin, 24 Desember 2012