tag:blogger.com,1999:blog-46762322151024250242024-03-05T21:03:03.623-08:00Info Seputar SumselAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.comBlogger86125tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-45887454873178667862015-08-09T05:43:00.001-07:002015-08-09T05:43:09.217-07:00Bakar Lahan Makin Marak<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRfbxU74LkXky39E9NYQJmaDY26sXqf0mF1TtYo8hJnB8NUAYHA3wWPTtUQGYEc_rV96mQRk4SP88o81WrmJSg6tlUHQQX0-T2lh7UkbWXhdB1qNaFdbGOBXW-MavlsWUMIKyaCIEI/s1600/SAM_1095_--_Lmb--2008.jpg" /><br />Sumbang Asap: Lahan di Desa Pelangki, Kecamatan Muaradua, OKU Selatan terbakar. Tampak sebuah gubuk berada di tengah-tengah lahan yang sudah terbakar, kemarin.<br /><br /><div align="center">* * * * * * * * * * * * * * *</div><br /><br />MUARADUA – Sudah menjadi tradisi, musim kemarau dimanfaatkan para petani untuk membuka lahan pertanian. Mereka biasanya memilih cara konversional, membakar lahan.<br /><br />Pantauan koran ini, saat ini aktivitas pembakaran lahan di wilayah OKU Selatan makin meningkat. Paling dominan warga melakukan pembakaran lahan untuk pembukaan lahan pertanian baru.<br /><br />Seperti yang terpantau di Desa Pelangki, Kecamatan Muaradua sore kemarin, warga dengan sengaja membakar lahan untuk membuka kembali lahan yang akan ditanamani jagung.<br /><br />Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan Mahpi Abubakar SE mengakui jika intensitas pembakaran lahan saat ini makin meningkat di sejumlah wilayah di OKU Selatan.<br /><br />Pembakaran lahan yang dilakukan warga untuk membuka lahan pertanian baru itu menyumbang timbulnya titik api dan asap. “Memang tidak begitu berdampak, tapi pembakaran lahan itu menimbulkan titik api dan kabut asap,” ujar Mahpi.<br /><br />Sayangnya Mahpi tidak memiliki data pasti berapa luasan lahan yang sengaja dibakar warga untuk lahan pertanian baru tersebut. Namun, kata dia, saat ini hampir di seluruh kecamatan terjadi pembakaran lahan oleh petani untuk membuka lahan pertanian baru.<br /><br />“Hampir di setiap kecamatan dijumpai, namun persisnya kita tidak memiliki data,” ujar Mahpi. Ia mengakui kesadaran warga untuk tidak membakar lahan masih sangat rendah.<br /><br />Pembukaan lahan dilakukan petani masih dengan cara tradisional yaitu dengan cara mudah dan dianggap lebih ekonomis yakni membakar. Hal itu sangat disayangkan.<br /><br />Pasalnya, dikhawatirkan pembakaran itu meluas dan merambat ke hutan sekitar. “Itu yang kadang tidak bisa dicegah petani,” cetus Mahpi. Pihaknya terus memantau kemungkinan terjadinya kebakaran hutan disamping terus berkoordinasi dengan BMKG di Palembang, terkait kemungkinan munculnya titik api di wilayah OKU Selatan.<br /><br />“Kami juga sudah menyiagakan kendaraan pemadam dan petugas, bila sewaktu-waktu ada ditemukan titik api akibat pembakaran lahan yang meluas,” tandasnya. <b>(dwa/vin)</b><br /><br /><div align="center"><b>Sumatera Ekspres, Minggu, 9 Agustus 2015</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-60857610283874507202015-08-09T05:34:00.001-07:002015-08-09T05:34:26.582-07:00Lestarikan Budaya Nusantara<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiznCY0ffvC4mNSdoGZEf_g-3CmrslX6K7whjhOZxGbtBzy3Z_X_kbJ75N0phqZcGHp5EmHRI1N1DojI6J0vedOO87RPmdJEN174hKvumEigZuZsq225L6jI_R-PVZU-3KiXOOWVVaC/s1600/SAM_1096_--_Lmb--2008.jpg" title="" alt="" width="620" height="300" /><br />Unjuk Kebolehan: Peserta Karnaval Budaya 2015 atraksi di depan Bupati OKU dan pejabatan lainnya saat start di Taman Kota Baturaja, kemarin. Kegiatan diikuti sekitar 600 orang. (Sumeks, Minggu, 9 Agustus 2015)<br /><br /><div align="center">* * * * * * * * * * * * * * *</div><br /><br /><b>BATURAJA</b> – Sekitar 600 orang yang tergabung dalam 30 grup seni budaya di OKU ikut tampil pada Karnaval Budaya 2015. Baik seni budaya Ogan maupun seni budaya daerah lain.<br /><br />Seperti kesenian reog, kuda lumping, serta seni budaya lainnya yang ada di Bumi Sebimbing Sekundang. Mereka masing-masing unjuk kebolehan dengan melakukan atraksi di depan Bupati OKU dan pejabat lainnya saat start di Taman Kota Baturaja, kemarin (8/8).<br /><br />Setelah itu mereka melanjutkan pawai keliling kota. Mulai dari Taman Kota Baturaja, simpang tiga Ramayana, Pasar Atas kembali ke Taman Kota. Selain menampilkan puluhan grup seni budaya, kegiatan tahunan tersebut juga memamerkan puluhan busana modifikasi.<br /><br />“Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan HUT OKU ke-105 dan HUT Kemerdekaan RI ke-70,” kata Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) OKU, Faisol Ibrahim.<br /><br />Karnaval juga sebagai bentuk untuk melestarikan budaya. Menyediakan wadah pelaku seni dan mengasah kreativitas, serta bisa meningkatkan wisatawan di OKU.<br /><br />Bupati OKU, Drs H Kuryana Azis mengatakan, karnaval harus dilakukan untuk melestarikan budaya yang ada di OKU. Bukan hanya lokal, tapi dari etnis lainnya karena semua budaya milik nusantara yang harus dikembangkan dan dilestarikan.<br /><br />“Budaya Indonesia mulai tersisih seiring masuknya budaya asing. Terlebih remaja sekarang ini yang sering mengikuti budaya barat dan mengesampingkan budaya timur. <b>(gsm/vin)</b><br /><br /><div align="center"><b>Sumatera Ekspres, Minggu, 9 Agustus 2015</div></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-33305524387347777582015-02-24T07:14:00.002-08:002015-02-24T07:14:32.337-08:00Pasokan Normal, Harga Bervariasi<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0xGcm7Locb_CIHcthEvjiwH-N90Lea5qbzIM64BdQLWROq2ahgx3Q8SlBHX21POsfVL8fRfJ08r_PexzJ5lnWFexvT6X_5l1XIqAHd8oAnHdi84uKomW6MHC38fmwAtnv6Ql6WMmk/s1600/SAM_5189_-_lmb-2008.jpg" title="Pasokan Normal, Harga Bervariasi" alt="Pasokan Normal, Harga Bervariasi" width="620" height="300" /><br /><b>Pasokan Aman:</b> Ikan gabus di pasaran pasokannyamaih aman. Tampak pedagang membersihkan ikan untuk digiling<br /><div align="center"><font color="red">______________________________</font></div><br /><br /><b><font color="blue">PALEMBANG</font></b> --- Kendati pasokan ikan gabus normal, tidak membuat harga ikan ini turun. Harga ikan gabus tersebut bervariasi. Berdasarkan pantauan koran ini, Minggu (22/2), di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Cinde, 26 Ilir, Km 5, dan Pasar Lemabang, harga ikan gabus cukup bervariasi. Harga ikan mulai dari Rp 40 ribu/kg hingga Rp 60 ribu/kg.<br /><br />Menurut Ali (45), pedagang ikan gabus di Pasar Cinde, saat ini, harga ikan gabus masih tetap di kisaran harga lama, tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan harga. Pasokan ikan mencukupi dari luar Palembang. “Harga ikan gabus saat ini tidak naik dan turun. Begitujugaikan gabus giling, Alhamdulillah permintaan akan ikan masih dikatakan normal,” tuturnya.<br /><br/ >Harga ikan gabus, lanjutnya, akan mengalami kenaikan jika pasokan ikan dari daerah berkurang. Kalau pasokan ikan normal seperti sekarang ini, harga tidak akan mengalami kenaikan. “Biasanya pada saat air sungai dan rawa surut, ikan ini sulit didapat oleh masyarakat. Otomatis harga ikan gabus akan naik,” bebernya.<br /><br/ >Sementara itu, A Rozak, penjual ikan gabus giling di Pasar 26 Ilir mengatakan, ikan gabus giling yang dijualnya saat ini Rp 70 ribu/kg. Sedangkan harga gabus yang masih hidup, Rp 50 ribu/kg. “Ikan gabus akan naik ketika permintaan mengalami lonjakan saat perayaan hari besar, seperti Idul Fitri dan Idul Adha,” tandasnya.<br /><br />Di Pasar Km 5. Senada disampaikan Endang, pedagang ikan gabus di Pasar Lemabang. Menurutnya, harga ikan masih relatif mahal Rp 60 ribu/kg. “Ukuran ikan juga tidak begitu besar. Kecil-kecil,” tukasnya sembari melayani pembeli. <b>(cj12/via/ce4)</b><br /><div align="center"><font color="deeppink">Sumber: Sumatera Ekspres, Selasa, 24 Februari 2015</font></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-13685566895022201342015-02-24T07:08:00.002-08:002015-02-24T07:08:37.526-08:00Pertama Kali Serap Gabah<div align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Times New Roman;font-size:22px;text-decoration:none;">Stok Beras Bulog Cukup untuk Lima Bulan</a></div><br /><br /><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8Riv6-ng8OJXW670YEud9QZKZE_41usSZ10jCDvH0zC-jae1uAzV0swnCrxv9iVjC6GPYpl4y2-9zJZ37ICMjmVTTwv4XxvJOjVfeacv3Nf1LYpSDCP8IyCiH_s5SNMIndzRK1J-9/s1600/SAM_5191_-_lmb-2008.jpg" title="" alt="" width="620" height="300" /><br />Pelepasan truk pembawa beras raskin untuk wilayah Palembangdari halaman gudang Bulog Km 9 oleh Sekda Sumsel, Mukti Sulaiman, Kepala Bulog Divre Sumsel, Basirun, dan Kepala Dinsos, Drs Apriyadi, kemarin<br/ ><div align="center"><font color="red">______________________________</font></div><br /><br /><b><font color="blue">PALEMBANG</font></b> --- Untuk pertama kalinya dilakukkan, Perum Bulog Divre Sumsel akan menyerap gabah dari petani padi. Dari target pengadaan beras tahun ini sebesar 90 ribu ton, hanya 67.500 atau 75 persen yang berupa beras.<br /><br />“Sebanyak 22.500 ton atau 25 persennya berupa gabah,” kata Kepala Perum Bulog Divre Sumsel, Basirun. Terobosan itu diungkapnya di sela peluncuran sosialisasi dan penyaluran program raskin 2015 di gudang Bulog Km 9, kemarin (23/2).<br /><br />Ia mengakui pengadaan gabah belum pernah dilakukan sebelum ini. Supaya lancar Bulog Divre Sumsel menyiapkan 5 satuan tugas (satgas) dan 2 unit pengelolaan gabah beras (UPGB). Dua UPGB itu yang akan jemput bola ke petani. Pengadaan gabah pada tahun-tahun sebelumnya tidak dilakukan karena harga jual di tingkat petani tinggi. Berpatokan pada HPP pemerintah, tidak mungkin Bulog menyerapnya.<br /><br />“Semoga tahun ini harganya mendekati HPP sehingga unit-unit kami bisa cepat melakukan pembelian,” beber Basirun. Target pengadaan 90 ribu ton ini meningkat 29 persen dibanding tahun lalu yang hanya 70 ribu ton. Kenaikan pengadaan ini mendukung target pengadaan nasional 2.75 juta ton beras.<br /><br />Pengadaan beras sendiri molor karena kemarau panjang dan molornya masa taman. Harusnya, penyerapan dimulai Januari-Februari. Dengan kendala ini, masuknya beras baru diprediksi Juli-Agustus nanti.<br /><br />Untuk raskin, penyalurannya per Maret sudah mencapai 19 ribu ton. Penerima se-Sumsel sama dengan alokasi tahun lalu, 419.579 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM). “Penyaluran dilakukan melalui 791 titik distribusi pada 225 kecamatan di 17 kabupaten/kota,” ungkapnya.<br /><br />Setiap bulan, Bulog menyalurkan sekitar 6.300 ton raskin. Hingga kemarin, baru ada 4 daerah yang telah mendistribusikan raskin kepada para penerima program ini, yakni Palembang, Lahat, Pagaralam, dan OKU Timur. Kabupaten/kota lainnya menyusul. Paling cepat sebelum Maret berakhir.<br /><br />“Karena itulah, kami launching saat ini agar tidak tertinggal jauh dengan provinsi lain,” jelas Basirun. Raskin yang disalurkan bukan beras baru, tapi stok yang masih ada di gudang Bulog.<br /><br />Tapi, Bulog selalu melakukan pemeliharaan agar beras stok itu terbebas dari kutu dan jamur karena lembab. Stok saat ini mencapai 30.751 ton beras. Dengan kebutuhan per bulan rata-rata 6.554 ton, maka ketahanan mencapai 4,7 bulan (hampir 5 bulan).<br /><br />Target Bulog, distribusi raskin selesai tepat waktu dan tanpa tersisa. Sistemnya tetap cash and carry. Kepala Dinsos Sumsel, Drs Apriyadi MSi mengatakan, 419.579 RTSPM penerima raskin sudah disurvei. “Mereka memang masyarakat yang berhak menerima bantuan,” katanya.<br /><br/ >Diingatkannya, program raskin ini butuh dukungan pemkab/pemkot. Salah satunya penyediaan bantuan untuk transportasi agar harga raskin tetap Rp 1.600 hingga ke tangan masyarakat yang menerimanya.<br /><br/ >Sekda Sumsel, H Mukti Sulaiman SH MHum menambahkan, raskin merupakan program prorakyat di bidang pangan. “Harganya murah hanya Rp 1.600 per kg di titik distribusi,” ujarnya. Pemprov terus mengawasi harga beras di pasaran agar tidak terjadi kenaikan signifikan. Jika memang diperlukan, akan dilakukan operasi pasar. <b>(wia/ce4)</b><br/ ><div align="center"><font color="deeppink">Sumber: Sumatera Ekspres, Selasa, 24 Februari 2015</font></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-45064595787958907762015-02-24T06:59:00.000-08:002015-02-24T06:59:31.130-08:00Masa Tanam dan Panen Mundur<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_Ds1327Kxxx4jyyoZynOPrm2FE_4eHq0acqtts22DPI_T2uxN957npbiHQv0NaU3SGR2XygaUBQ_xETA-OH7UzjtEQ2CyGMIcHNngYdBRI0INgPo7D1GYL4vWv2TclB80wcyZIgzo/s1600/SAM_5190_-_lmb-2008.jpg" title="Masa Tanam dan Panen Mundur" alt="Masa Tanam dan Panen Mundur" width="620" height="300" /><br />Cuaca yang tak menentumembuat musim tanam dan panen di beberapa wilayah mundur. Kondisi ini menjadi salah satu sebab tingginya harga beras saat ini. Masa tanam seharusnya dilakukan September 2014 dan akan panen Februari 2015, tetapi ternyata mundur, kemungkinan panen akan dilakukan April 2015<br /><br /><div align="center"><font color="red">______________________________</font></div><br /><b><font color="blue">MARTAPURA</font></b> --- Harga beras untuk 2015 lebih tinggi dibanding tahun lalu. Di tingkat petani harga berassudah tembus Rp 9.300 hingga Rp 9.500 per kg. “Kalau tahun sebelumnya tak pernah kita beli beras di tingkat petani mencapai harga Rp 9 ribu. Ini sejarah harga beras paling tinggi,” ujar Ketua Persatuan Penggilingan Padi (PERPADI) OKU Timur H Faisal Habibur SH.<br /><br />Dikatakan, faktor penyebab kenaikan harga beras khususnya di OKU Timur adalah masa taman yang mundur akibat cuaca yang tidak menentu. “Seharusnya masa tanam jatuh pada September 2014, artinya panen Februari 2015, tapi karena masa tanam mundur, sehingga masa panen juga ikut mundur,” terangnya.<br /><br />Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Ir Tubagus Sunarseno menjelaskan, puncak masa panen di OKU Timur diperkirakan Maret 2015. “Namun kalau panen raya diperkirakan April 2015 ini,” ujarnya yang menargetkan produksi gabah kering giling 900 ribu ton.<br /><br />Tingginya harga beras memang dikeluhkan warga. Juniati, ibu rumah tangga, mengaku bingung dengan tingginya harga beras. “OKUT kan lumbung pangan, kok beras di sini tetap mahal,” ujarnya yang membeli Rp 10 hingga Rp 11 ribu beras per kg. <b>(sal/ce6)</b><br /><br /><div align="center"><font color="deeppink">Sumber: Sumatera Ekspres, Selasa, 24 Februari 2015</font></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-57950809103837576802015-02-24T06:49:00.003-08:002015-02-24T06:49:53.987-08:00Berdebu, Uji Coba Underpass Setop Dua Jam<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc1flvr9o-vIKEpzICPMO65MzfdMdXgOPcWsSmJFKR4r0RKboaSRZF9QkpBEexDjAs8Z0QV5Wp4rjBcIx1HZ9oXig4F7-WOgyoSUz293xucUCPObQdqhajhW6C-0Hmn6Bh_JBi7eEk/s1600/SAM_5188_-_lmb-2008.jpg" title="Berdebu, Uji Coba Underpass Setop Dua Jam" alt="Berdebu, Uji Coba Underpass Setop Dua Jam" width="620" height="300" /><br /><b>Gangguan Nonteknis:</b> Debu bertebangan mengganggu lalu lintas kendaraan yang melintas di terowongan underpass simpang Patal dalam uji coba, kemarin.<br /><br /><div align="center"><font color="red">______________________________</font></div><br /><b><font color="blue">PALEMBANG</font></b> --- Uji coba underpass tak berjalan mulus. Selama dua jam, lalu lintas kendaraan disetop karena khawatir terjadi kecelakaan. Penyebabnya, debu sisa semen cor badan jalan membumbung tinggi menutupi pandangan para pengemudi.<br /><br />“Setelah disiram air dengan bantuan mobil Damkar, uji coba kembali diteruskan,” ujar Kepala SNVT Jalan dan Jembatan Metropolitan BBPJN III, Aidil Fitri, kemarin. Uji coba dimulai dengan doa bersama sejumlah pejabat yang hadir. Mereka dari Ditlantas Polda, Polresta, BBPJN III, Dishubkominfo Sumsel, Dishub Palembang, serta perwakilan kontraktor.<br /><br />Pukul 10.15 WIB, uji coba terowongan underpass dimulai. Semua kendaraan dengan tinggi makksimal lima meter bisa melintasi underpass itu. Kecepatan maksimal saat melalui terowongan yakni 25 km per jam.<br /><br />“Kami akan evakuasi seefektif apa underpass ini mengurangi kemacetan,” katanya. Saat ini, ada empat fase lalu lintas. Jika masih timbul kemacetan dan antrean panjang kendaraan, akan dijadikan tiga fase seperti di bawah flayover simpang Polda.<br /><br />Kepala Bidang Perencanaan BBPJN III, Juni Wahjudiono menambahkan, pengaturan underpass sudah tidak ada hambatan untuk traffic light-nya. Di terowongan underpass juga sudah dilengkapi lampu untuk penerangan pada malam hari.<br /><br />“Badan jalan terowongan underpass memang hanya dicor beton, tidak diaspal,” imbunhnya. Sesuai kesepakatan uji coba dilakukan selama 10 jam, dimulai pukul 10.00 WIB hingga 20.00 WIB.<br /><br />Setelah uji coba kendaraan, bakal ada uji laik fungsi jalan dan uji keselamatan jalan. Menurut Juni, ada empat pompa air yang dipasang secara bertahap dengan level berbeda.<br /><br />“Jika ada genangan air, secara otomatis pompa bekerja,” tuturnya.<br /><br />Selama tiga tahun, perawatan underpass ini masih jadi tanggung jawab kontraktor. Setelahnya akan dikelola oleh Dinas PU Bina Marga. Untuk launching direncakan awal Maret.<br /><br />“Kami berharap Presiden langsung yang datang, palin tidak Menteri PU,” ujar Juni.<br /><br />Sementara, Kepala Bidang Transportasi Jalan dan Rel Dishub Palembang, Agus Supriyanto mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi operasional traffic light underpass.<br /><br />Kasi Amdal Ditlantas Polda Sumsel, Kompol Ridwan meyakini, setelah dioperasionalkan nanti, tidak ada lagi kemacetan di kawasan simpang Patal tersebut.<br /><br/ >Tapi, penumpukan kendaraan bisa terjadi di titik lain. “Biasanya ada dua titik penumpukan kendaraan, salah satunya diprediksi di Angkatan 66,” tukasnya. <b>(chy/ce4)</b><br /><br /><div align="center"><font color="deeppink">Sumber: Sumatera Ekspres, Selasa, 24 Februari 2015</font></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-66007095695853751812014-11-12T07:39:00.000-08:002014-11-12T07:39:12.818-08:00Melihat Aktivitas Kampung Nelayan Sungsang, Kabupaten Banyuasin<p align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:20px;text-decoration:none;font-weight:bold;">Tambah Kuota BBM, Butuh Biaya Besar</a></p><br /><br /><img src="http://lemabang.files.wordpress.com/2014/11/sam_4448_-_lmb-2008_a10e11.jpg" title="Melihat Aktivitas Kampung Nelayan Sungsang, Kabupaten Banyuasin | LEMABANG 2008 -- Berita, Photo dan Wallpaper" alt="Melihat Aktivitas Kampung Nelayan Sungsang, Kabupaten Banyuasin" /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Dengan berkelompok, para nelayan di perairan Sungsang sejak pagi mulai sibuk menyiapkan perlengkapan untuk menangkap ikan di laut lepas</a><br /><br /><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:14px;text-decoration:none;font-weight:bold;">Beban nelayan akan akan bertambah. Selain mahalnya biaya operasional untuk melaut, mereka pun dihadapkan pada rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah. Berikut penelusuran Sumatera Ekspres di Kampung Nelayan Sungsang, Banyuasin.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin dikenal sebagai wilayah kampung nelayan. Ini lantaran luasnya wilayah perairan di daerah itu. Kecamatan ini sendiri memiliki 17 desa dengan dengan jumlah penduduk 53 ribu jiwa. Potensi unggulan yang terdapat di kawasan itu ialah sektor perikanan.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Bahkan 85 persen penduduk di lima desa berprofesi sebagai nelayan. Tersebar di Desa Marga Sungsang, Desa Sungsang I, Desa Sungsang II, Desa Sungsang III, dan terakhir Desa Sungsang IV. Untuk itulah wilayah tersebut dijuluki sebagai kampung nelayan. Hanya saja, seiring waktu, banyak persoalan yang dihadapi para nelayan.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Di antaranya, biaya operasional mahal, perlengkapan melaut yang minim hingga terbatasnya kuota BBM. Belum lagi harga BBM yang akan mengalami kenaikan. Kondisi inilah yang membuat nelayan menjerit. “Kami minta ada kebijakan nyata untuk kaum nelayan di Banyuasin ini. Jangan sampai nelayan makin susah,” ujar Henri (38), warga Desa Marga Sungsang, yang sudah menjalani profesi sebagai nelayan selama 15 tahun tersebut.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Dikatakan, para nelayan di Kecamatan Banyuasin II akan merasakan dampak yang sangat besar dari kenaikan BBM. Karena biaya opersional melaut akan membengkak dari biaya yang sebelumnya. “Dampaknya sangat besar mas, mulai dari biaya operasional yang tinggi hingga keperluan lain. Jika biaya operasional yang dikeluarkan mencapai Rp 4-6 juta untuk enam hari enam malam, maka bisa bertambah menjadi Rp 8-10 juta,” terangnya.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Tentunya dengan membengkaknya biaya operasional melaut tersebut, maka dirinya dan nelayan di Kecamatan Banyuasin II tepatnya di lima desa tersebut dipastikan akan berhenti melaut. “Saya akan berhenti melaut karena biaya operasional tinggi. Untuk selanjutnya, dirinya akan memikirkan jalan selanjutnya,” tukasnya.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya kenaikan harga jual ikan. Pascakenaikan BBM, biasanya harga ikan akan merangkak naik setelah tiga atau empat bulan kemudian. Jika harga ikan naik, dirinya dan nelayan lain akan kembali melaut, dan beroperasional seperti biasa.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">”Harga ikan biasanya bisa naik Rp 500 sampai Rp 1000/kg,” tandasnya. Henri mengungkapkan, dari biaya operasional yang dikeluarkan kadang Rp 4-6 juta untuk melaut selama enam hari tersebut, dirinya hanya mendapatkan hasil jual ikan sebesar Rp 5-7 juta. Bila dihitung, hanya mendapatkan keuntungan Rp 1 juta selama enam hari melaut.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Itu pun dibagi dengan anak buah kapal berjumlah tiga orang dengan mendapatkan lima persen dari keuntungan. Bahkan kadangkala, dirinya mengalami kerugian, dikarenakan hasil tangkapan ikan di laut sepi. Uang operasional sebesar Rp 4-6 juta tersebut terdiri dari biaya BBM, biaya makan, biaya perlengkapan menyimpan ikan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dirinya berharap kepada pemerintah baik itu Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan maupun pusat untuk memberikan subsidi kepada para nelayan di wilayah Kecamatan Banyuasin II tepatnya di wilayah Sungsang ini.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">”Kami sebagai nelayan sangat mengharapkan adanya subsidi dari pemerintah, karena kami mau makan apa jika sampai harga BBM naik,” tukasnya. Selain masalah bengkaknya biaya operasional, nelayan juga mengeluhkan distribusi BBM di wilayah Sungsang yang tidak merata. Bahkan dikatakan tidak mencukupi untuk nelayan di Sungsang.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">”Kami di sini hanya mendapatkan BBM jenis solar sebanyak 20 liter. Tentu itu tidak cukup untuk melaut selama enam hari. Maka dari itu, untuk mencukupi keperluan melaut, dirinya membutuhkan bahan bakar minyak 250 liter dengan cara membeli di pedagang eceran dengan harga mencapai Rp 7 ribu,” ujarnya.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Belum lagi diperparah masalah soal perawatan mesin</a> <a style="color:#000000;font-family:Monotype Corsiva;font-size:18px;text-decoration:none;">speed</a> <a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">atau perahu. Dalam satu bulan dirinya mengeluarkan uang saku sebesar Rp 1 juta, belum lagi biaya perawatan perahu atau</a> <a style="color:#000000;font-family:Monotype Corsiva;font-size:18px;text-decoration:none;">speed</a> <a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">yang digunakan tersebut. “Bisa-bisa mengeluarkan biaya tambahan mencapai Rp 1 juta lebih, tapi itu risiko menjadi nelayan,” bebernya.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Masalah cuaca juga menjadi permasalahan buat nelayan di Sungsang ini karena angin barat mengganggu para nelayan, sehingga para nelayan akan menjadi terganggu dengan tidak melaut. “Akibat angin barat, nelayan di Sungsang kebanyakan tidak melaut karena ombak yang tinggi, angin kencang mengganggu para nelayan melaut,” terangnya.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Memang diakuinya untuk menjadi nelayan di wilayah Sungsang ini mengeluarkan biaya besar, mulai dari pembuatan kapal harus mengeluarkan uang Rp 150 juta. “Itu mulai bisa melaut, perlengkapan kapal sudah lengkap, dari kamar, penyimpanan ikan menggunakan es, tapi biayanya besar untuk melengkapi hal tersebut,” jelasnya.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Sebelumnya, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Ir Kosarudin melalui Kepala Bidang Tangkap, Ir Rahmayeni mengungkapkan, sektor perikanan di Kabupaten Banyuasin menjanjikan. Bahkan hasilnya sudah diekspor ke luar negeri . “Negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Uni Eropa, Hongkong dan beberapa negara di Asia lainnya,” ujarnya.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Menurutnya, potensi ini akan terus ditingkatkan. Ikan yang memiliki daya jual atau nilai ekonomis yaitu ikan sebelah, ikan peperek, ikan manyun, ikan kerapu, ikan kakap, ikan cucut, ikan pari, ikan bawal hitam, ikan bawal putih, ikan selar, ikan kembung, ikan tenggiri papan, ikan tongkol, udang ronggeng atau mesir, udang windu, udang jerbung, udang dogol, kepiting bakau, kerang darah, dan rajungan.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Namun bukan nelayan langsung yang menjualnya ke luar negeri, tapi melalui pengepul ikan yang ada di wilayah Kecamatan Banyuasin II, kemudian disalurkan melalui perusahaan yang ada di Mariana. “Jadi perusahaan di Mariana itu akan menyalurkan ke luar negeri. Tapi ada juga pengepul yang menjualnya ke luar negeri langsung dengan pihak perantara yang ada,” bebernya. Dari hasil pendapatan ikan yang dilakukan para nelayan, Pemerintah Kabupaten Banyuasin sendiri mendapatkan pendapatan asli daerah (PAD) di sektor perikanan dan kelautan.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Para nelayan di wilayah tersebut, biasanya mencari ikan di wilayah Selat Bangka, perairan Jambi. Dimana daerah itu merupakan tempat mereka mencari ikan. Banyuasin sendiri berbatasan langsung dengan utara Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi dan Selat Bangka, timur Kecamatan Air Sugihan dan Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Alat yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan ialah jaring</a> <a style="color:#000000;font-family:Monotype Corsiva;font-size:18px;text-decoration:none;">troll.</a> <a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Nah, jaring tersebut sebenarnya dilarang untuk dipakai, hal itu disebabkan dapat menjaring semua jenis ikan, baik itu kecil dan besar.</a> <a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;font-weight:bold;">(qda/asa/ce2)</a><br /><br /><p align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:20px;text-decoration:none;font-weight:bold;">Ikan Dijual Murah di Laut</a></p><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Nelayan di Sumatera Selatan (Sumsel) masih dihadapkan pada berbagai keterbatasan. Terutama saat melaut. Akibatnya, tidak sedikit dari mereka (nelayan, red) menjual murah hasil tangkapannya di laut.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Ini lantaran kapal penangkapan ikan (inka mina) belum dilengkapi mesin pendingin (insulasi) untuk mengawetkan ikan. “Ikan itu akan membusuk jika dijual setelah mendarat, sebab untuk mendarat butuh waktu lama,” ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumsel, Sri Dewi Titi Sari melalui Kasubag Perencanaan Assalahudin Kurnia Ilahi, kemarin (11/11).</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Pihaknya sendiri masih terkendala dana untuk membeli mesin pengawet tersebut. Karena harganya mencapai Rp 700 juta per unit. “Kita memiliki 15 kapal tangkap. Semuanya belum dilengkapi insulasi karena terkendala dana. Tapi tahun depan akan kita anggarkan demi mendapatkan hasil penjualan ikan yang maksimal,” ungkapnya.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Saat ini Sumsel hanya memiliki luas laut yang sempit. Yakni berkisar 8.105,97 m2 dengan potensi ikan tangkapan sebanyak 44.762,9 ton per tahun atau sekitar 26 persen. Itu dihitung dari total ikan di Sumsel yang mencapai 435.001 ton pada 2013 lalu. Ia berharap tahun depan hasil tangkapan ikan di laut terus meningkat. Namun, tidak jadi prioritas, karena pemfokusan pada budidaya ikan air tawar. “Kami akan fokus di perairan daratan. Karena lokasi air daratan Sumsel sangat luas yang mencapai 2.505.000 hektare,” ucapnya.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Ia menjelaskan, secara geografis Sumsel memiliki lautan yang sangat sempit yaitu berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Banyuasin. Itu pun tidak bisa dikatakan maritim karena bukan lautan luas dan dalam. Kata maritim, lanjut dia, secara perspektif adalah lautan dalam dengan maksimum kedalaman mencapai 200 meter. Sedangkan lautan di Sumsel bukan kategori laut dalam sehingga tidak bisa disebut maritim.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">”Kita ini disebut dengan laut pesisir, makanya potensi tangkapan ikan tidak terlalu banyak. Kami memfokukan pada budidaya,” terangnya. Potensi ikan di laut Sumsel juga semakin berkurang. Karena telah mengalami kejenuhan dan luas lautan yang berkurang seluas 520 m2 setelah pemisahan Pulau Bangka Belitung menjadi provinsi sendiri. Ditambah peralatan para nelayan yang belum modern membuat hasil tangkapan diprediksi terus menurun.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Pihaknya terus mengupayakan untuk mengurngi jumlah nelayan di Sumsel agar beralih mengelola tambak, sebab secara ekonomis saat ini hasil tangkapan dengan biaya yang dikeluarkan nelayan sudah mulai tidak sebanding karena bahan bakar minyak (BBM) mahal dan langka. Apalagi para nelayan membutuhkan waktu berkisar 20 jam untuk mencapai ke laut.</a> <a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;font-weight:bold;">(art/asa/ce2)</a><br /><br /><p align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:20px;text-decoration:none;font-weight:bold;">Bidik Nelayan Budidaya</a></p><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Meski Kecamatan Banyuasin II sebagian besar penduduknya nelayan, tidak mesti harus melaut. Ada program lain yang bisa dibidik. Salah satunya, nelayan budidaya.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">”Jadi tidak harus melaut mencari ikan, tapi bia menjadi nelayan budidaya, sehingga jika operasional mereka terhenti, maka mereka ada pendapatan lain dengan berbudidaya ikan,” ujar anggota DRPD Kabupaten Banyuasin Sukardi, kemarin. Selama ini mereka menggantungkan diri dengan nelayan melaut, bahkan itu dilakukan bertahun-tahun, maka dari itu harus ada solusi terbaik buat para nelayan di wilayah Sungsang itu. “Mereka dapat berbudidaya ikan seperti ikan lele, udang dan lain sebagainya,” jelasnya.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Karena berdasarkan pengamatannya, jika mereka tidak melaut, maka mereka (nelayan, red) akan menjadi pengangguran di rumah saja. “Jadi tiak ada kerjaan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka kesulitan,” tukasnya.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Selain itu, permasalahan untuk nelayan yaitu kekurangan kuota BBM di wilayah Sungsang. Dimana jumlah kuota BBM yang ada di wilayah Sungsang tidak mencukupi untuk keperluan para nelayan. “Mereka hanya diberikan jatah satu nelayan, yaitu untuk satu nelayan diberikan jatah 20 sampai 40 liter, sisanya untuk mencukupi keperluan melaut harus membeli di pedagang eceran dengan harga yang cukup tinggi,” tandasnya.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Potensi sektor perikanan juga ada di Kabupaten OKI. Ini dibuktikan dengan dengan produksi perikanan di kabupaten tersebut cukup tinggi. Pada 2013 setidaknya mencapai 20.834 ton perikanan laut, 11.683 ton perikanan umum dan perikanan budidaya menghasilkan sebanyak 3.403 ton ikan. Jenis ikan yang dibudidayakan di antaranya ikan patih, gabus, nila, dan betutu.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Kabag Humas Pemkab OKI Dedi Kurniawan SSTP mengatakan, di OKI terdapat perusahaan tambak udang besar yang berkualitas ekspor. Disamping itu juga ada salah satu sumber daya agrarian yang penting bagi masyarakat pedesaan di OKI.</a> <a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;font-weight:bold;">(qda/art/hak/asa/ce2)</a><br /><br /><p align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:20px;text-decoration:none;font-weight:bold;">Jadi Kampung Nelayan</a></p><br /><br /><a style="color:#ff0000;font-family:Georgia;font-size:15px;text-decoration:none;font-weight:bold;">Destinasi Wisata, Tampilkan Kawasan Parairan</a><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Pemerintah Kabupaten Banyuasin bakal menjadikan Kecamatan Banyuasin II, tepatnya di kawasan Sungsang sebagai kawasan wisata, sehingga nantinya jika sudah terwujud akan banyak wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">“Rencananya akan kita jadikan destinasi wisata, yaitu Kampung Nelayan Sungsang,” ujar Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian SH. Masih kata Yan, ini sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin nomor 28 tahun 2012 tentang tata ruang wiliyah (RTRW) Kabupaten Banyuasin tahun 2012-2013.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">”Jadi sudah sesuai peraturan untuk mengaturnya,” bebernya. Lebih lanjut, Yan menambahkan, dengan adanya RTRW itu maka dapat mengakomodir untuk mengembangkan kawasan wisata nelayan pesisir yang tersebar di wilayah Kecamatan Banyuasin II, khususnya daerah Sungsang dan Muara Baru.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Diharapkan dengan adanya kawasan wisata ini, para wisatawan baik itu dalam negeri dan mancanegara akan tertarik dan mendatangi Kabupaten Banyuasin. “Juga menambah pendapatan asli daerah Banyuasin,” ucapnya. Sebelumnya, kata Yan, Pemkab Banyuasin sudah memiliki kawasan pariwisata dan perlindungan hutan, di antaranya Taman Nasional Sembilang.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">”Kawasan perairan ini pun akan menjadi objek pariwisata air dengan potensi perikanannya,” imbuhnya. Selain itu Yan menerangkan, untuk di Kabupaten Banyuasin sudah terbagi beberapa tata ruang dan kawasan, seperti untuk kawasan penyangga besar terdapat di tiga delta penghasil beras yaitu Kecamatan Air Saleh, Kecamatan Muara Telang, dan Kecamatan Makartijaya.</a> <a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;font-weight:bold;">(qda/asa/ce2)</a><br /><br /><p align="center"><a style="color:#ff1493;font-family:Georgia;font-size:14px;text-decoration:none;font-weight:bold;">Sumber: Sumatera Ekspres, Rabu, 12 November 2014</a></p>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-21260739541886397102014-01-07T09:05:00.001-08:002014-01-07T09:05:23.072-08:00Gas Nyembur, Warga Ngungsi<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC2NbaXOG705fmiGS7-B29nDVhoNaESuD8sLy114hLxbLeh7t2LAp4g0EBK0wBbsTPP_ZLZPubd7LjMrzfa8gV7titJqeNISLZFxgA4DsUOnuUl8t33zqyI5E7FeOgoZ8Jm9CPNLO9/s320/IMG-20140107-00403-a1.jpg" title="Gas Nyembur, Warga Ngungsi" alt="Gas Nyembur, Warga Ngungsi" width="620" height="300" /><br /><b>Bikin Panik:</b> Petugas kepolisian berjaga di sumur minyak MJ 89, tepatnya di Jalan YKB depan SDN 2 Mangunjaya yang sempat mengeluarkan semburan gas sehingga membuat warga ekitar mengungsi<br /><br /><b><font color="blue">BABAT TOMAN</font></b> --- Pengelolaan sumur minyak secara ilegal (ilegal drilling, <b>red</b>) yang dilakukan warga Desa Bruge, Kelurahan Mangunjaya, Kecamatan Babat Toman, terus berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitar.<br /><br />Pasalnya, semburan gas keluar dari sumur minyak MJ 89, tepatnya di Jalan SMP YKB depan SDN 2 Mangunjaya, persis di belakang rumah salah sorang warga, Azhar. Informasi yang dihimpun, semburan gas kering mengandung H2S, Minggu (5/1) sekitar pukul 17.30 WIB, menyerang warga menyelimuti wilayah Mangunjaya.<br /><br />Beberapa warga terpaksa mengungsi menghindari semburan gas yang mematikan dan rawan terbakar tersebut. Warga, yakni Abdul Motolik, Mesran, H Zukar berinisiatif untuk cepat melaporkan kejadian ke PT Pertamina EP Asset I Field Ramba SP Mangunjaya.<br /><br />Selang beberapa menit, petugas Pertamina datang dan segera melakukan penutupan saluran semburan gas dan kondisi kembali aman. Usai penutupan semburan gas itu. Pihak PT Pertamina EP Asset I Field Ramba SP Mangunjaya Ubep melakukan pembongkaran pengelolaan illegal drilling dan diambil alih oleh perusahaan BUMN itu.<br /><br />"Kami mencium aroma gas yang menyengat dan keluar dari sumur minyak itu. Takut terjadi kebakaran, saya dan keluarga terpaksa keluar rumah dan mengungsi ke rumah keluarga yang letaknya 200 meter dari lokasi semburan gas," ujar salah seorang warga yang tak mau disebutkan namanya.<br /><br />Terpisah, PR Manager PT Pertamina EP< Agus Amperianto mengatakan, sumur minyak MJ 89 milik PT Pertamina EP Field Ramba, Minggu (5/1), sekitar pukul 17.30 WIB, mengeluarkan bunyi dan semburan gas.<br /><br />"Semburan gas itu terjadi akibat aktivitas penambangan liar yang membuka proteksi sumur (blind flange)," ujarnya. <b>(yud/vin/ce5)</b><br /><br /><b>Sumatera Ekspres, Selasa 7 Januari 2014</b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-24347243298723250112014-01-07T08:37:00.003-08:002014-01-07T08:37:30.634-08:00Elpiji 3 kg Langka<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitTfvhaxcvvOWcQ_CghtqTQWz3dLg3oxCD88V9WMT8gL-d5yQI6mvi6Sq0UvMQNUbB-IDqe8Z8mHUF7FzeuuoxvWvB09jEzlX4-4zo54Ca8k611eW52xw3KRy8kNAl7seI8mj7JiT-/s320/IMG-20140107-00402-a1.jpg" title="Elpiji 3 kg Langka" alt="Elpiji 3 kg Langka" width="620" height="300" /><br /><a style="color:#666666;font-family:Georgia;text-decoration:none;font-weight:bold;">Makin Susah:</a> <a style="color:#666666;font-family:Georgia;text-decoration:none;">Naiknya harga elpiji 12 kg membuat warga Sumsel, termasuk di Kabupaten PALI beralih ke elpiji 3 kg. Tampak warga membeli elpiji 3 kg di Rusun Palembang</a><br /><br /><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;text-decoration:none;font-weight:bold;">PALI</a> <a style="color:#666666;font-family:Georgia;text-decoration:none;">Kebijakan PT Pertamina menaikan harga elpiji nonsubsidi kemasan 12 kg secara serentak di seluruh Indonesia ternyata berimbas ke wilayah Pendopo, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir (PALI).</a><br /><br /><a style="color:#666666;font-family:Georgia;text-decoration:none;">Mendadak elpiji subsidi tersebut langkah di pasaran. Tak ayal, warga yang hendak menukarkan tabung miliknya pun kelabakan. Seperti diungkapkan Robby, warga Handayani Mulia, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, ia sulit sulit mencari tabung elpiji melon meski telah berkeliling ke sejumlah toko.</a><br /><br /><a style="color:#666666;font-family:Georgia;text-decoration:none;">"Untung saja di Talang Ubi ada. Itu pun tinggal berapa tabung. Telat dikit saja bisa tidak kebagian. Padahal jarak rumah saya dengan Talang Ubi sekitar satu kilometer lebih," ujarnya.</a><br /><br /><a style="color:#666666;font-family:Georgia;text-decoration:none;">Meski langka, harganya masih Rp 18 ribu per tabung. Nasib sama dialami Taufik, warga Talang Pegang, Kecamatan Talang Ubi. Meskipun rumahnya tidak jauh dari pasar impres, Taufik juga mengaku kesulitan mendapatkan tabung elpiji 3 kg</a><br /><br /><a style="color:#666666;font-family:Georgia;text-decoration:none;">"Di warung-warung dekat rumah sudah habis galo," kata Taufik yang juga berprofesi sebagai guru itu. Pantauan koran ini, di beberapa warung pengecer, tabung gas elpiji 3 kg mengalami kekosongan.</a><br /><br /><a style="color:#666666;font-family:Georgia;text-decoration:none;">Wandi, pemilik salah satu toko mengaku tidak berniat menjual elpiji tabung 12 kg. Ia sempat bertanya di agen, harganya sudah mencapai Rp 145 ribu. "Kalau sudah semahal itu, berapo lagi kami mau jual," keluhnya.</a> <a style="color:#666666;font-family:Georgia;text-decoration:none;font-weight:bold;">(ebi/win/ce5)<br /><br /><p align="center"><a style="color:#ff1493;font-family:Georgia;text-decoration:none;font-weight:bold;">Sumatera Ekspres, Selasa, 7 Januari 2014</a></p></a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-66603015920144188252014-01-06T05:28:00.001-08:002014-01-06T05:28:21.597-08:00Harga Cabai Meroket<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVz5oH9dYHEI00isr1Zj9mXa55OopXf8_jyvaQ2kE8W5aE0v8OMNA2sNNMW2hFv83erBxJVnkohIp5NcXW-N9bRGTYTw3TwJM5eXmXHDDjaB8rpINZVVXhsM_5iwGDV6ORZrEj6nX9/s320/813364.jpg" tite="Harga Cabai Meroket" alt="Harga Cabai Meroket" width="620" height="300" /><br /><br /><b>MUSI RAWAS</b> --- tidak hanya harga gas elpiji 12 kg yang mengalami kenaikan beberapa hari terakhir. Sebagian kebutuhan pokok lainnya juga mengalami hal sama. Misalnya saja, sayur mayur seperti cabai merah yang melonjak dua kali lipat.<br /><br />Devi, salah seorang pedangang di pasar tradisional B Srikaton, Kecamatan Tugumulyo mengungkapkan, harga cabai merah sebelumnya per kilo dijual Rp40 ribu, kini naik menjadi Rp50 ribu. kenaikan harga cabai merah tersebut sudah terjadi sepekan terakhir, dampak dari musim hujan. "Kalau tidak menaikan harga, kami tidak dapat untung," ungkapnya.<br /><br />Dia menjelaskan, kenaikan harga cabai merah sudah dari petani Curup, Bengkulu yang mana sebagian besar komoditi sayur mayur, khususnya cabai berasal dari sana. "Harga itu juga sudah naik dari petani Curup yang mengirimkan cabai tersebut," jelasnya.<br /><br />Sama halnya dengan Rina, penjual cabai di Pasar B Srikaton. Kenaikan harga cabai terus meningkat tajam, pasalnya harga yang sebelumnya Rp25 ribu naik menjadi Rp40 ribu dan saat ini menjadi Rp50 ribu per kilonya. Bahkan dirinya tidak mau mengambil risiko dengan membeli dalam jumlah banyak. "Kami juga mau dapat untung, makanya kami ikut menaikan harga. Memang sudah dari sana kok," celetuk Rina.<br /><br />Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Mura, Yamin Pabli mengatakan, pihaknya akan menerjunkan tim ke lapangan guna mengetahui melonjaknya harga cabai merah tersebut. Tak hanya itu, harga sembako lainnya juga akan dilakukan pemantauan. "Kami akan segera menerjunkan tim untuk mengecek ke lapangan. Termasuk komoditi sayur mayur yang lainnya," pungkasnya. <b>(wek/ce5)</b><br /><br /><b>Sumatera Ekspres, Senin, 6 Januari 2014</b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-58988153864605344612014-01-06T05:01:00.002-08:002014-01-06T05:01:23.035-08:00Petani Kubis Merugi<p align="center"><br /><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:18px;text-decoration:none;font-weight:bold;">Hama Bambang Menyerang</a></p><br /><br /><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdq1l6pl6cxtnr71iykFXbGN2jMmnzt9yNUcaeoYTvr7psEHKUiatfG_DS6Klv3QtdZtf8whrppnsM4uLmO3QS1GVHI1JrvciVi395e0GQzBSN8FJJYWejHGXyPLi5oqK0dB0_dOZc/s320/IMG-20140106-00396-a1.jpg" title="Petani Kubis Merugi" alt="Petani Kubis Merugi" width="620" height="400" /><br /><a style="color:#666666;font-family:Georgia;font-size:14px;text-decoration:none;font-weight:bold;">HAMA:</a> <a style="color:#666666;font-family:Georgia;font-size:14px;text-decoration:none;">Serangan hama bambang sejenis kupu-kupu putih mengakibatkan kualitas tanaman kubis di Pagaralam menurun. Selain menimbulkan keriting, hama ini juga bisa membuat tanaman mati</a><br /><br /><br /><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:14px;text-decoration:none;font-weight:bold;">PAGARALAM</a> <a style="color:#666666;font-family:Georgia;font-size:14px;text-decoration:none;">--- Cuaca yang tidak menentubeberapa bulan terakhir berimbas pada kualitas produksi jenis sayuran. Salah satunya kubis di wilayah Batang Bange, Kecamatan Pagaralam Utara, yang diserang hama bambang berupa kupu-kupu putih yang membuat kubis keriting dan mati.</a><br /><br /><br /><a style="color:#666666;font-family:Georgia;font-size:14px;text-decoration:none;">"Hama kupu-kupu putih yang memakan tanaman ini dinamai petani hama bambang. Jika terserang hama ini, maka kubis tidak tumbuh alias mati dan keriting menguning," terang Bari (53) petani kubis di Dusun Batang Bange. Serangan hama ini tidak hanya menyerang kebun kubisnya yang saat ini sudah mulai masuk masa panen, tapi juga sudah menyerang hampir merata di daerah ini. Jika diserang sudah hampir panen petani masih bisa panenmeskipun hasilnya tidak akan sesuai dengan harapan petani yang ada.</a><br /><br /><a style="color:#666666;font-family:Georgia;font-size:14px;text-decoration:none;">Tapi jika belum masuk masa panen, maka petani akan mengalami rugi besar akibat tanaman yang ada tidak tumbuh dengan baik. "Untuk satu hektare lahan kebun kubis yang modalnya sekitar Rp1 jutaan biasanya petani kubis memanen sekitar 10 ton kubis. Namun jika sudah diserang hama ini paling banyak petani dapat hasil sekitar 2 ton saja," beber Bari seraya mengatakan, saat ini harga jual kubis cukup tinggi sekitar Rp2.500 per kilonya.</a><br /><br /><a style="color:#666666;font-family:Georgia;font-size:14px;text-decoration:none;">Senada diungkapkan Adi (34) salah seorang petani kubis daerah setempat. Menurutnya, tanaman kubis ini sangat rentan dengan cuaca yang menyebabkan daunya kering. "Sebagian tanaman kubis daunnya mulai kering akibat diserang hama bambang ini," tegasnya seraya memperlihatkan beberapa buah tanaman kubis miliknya yang telah keriting.</a><br /><br /><a style="color:#666666;font-family:Georgia;font-size:14px;text-decoration:none;">Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura, Ir Jumaldi Jani MM melalui Kasi Pengendalian Penyakit Hama Tanaman (PPHT) Encon Isworo mengatakan, pada musim pancaroba sejumlah hama dan penyakit rentan menyerang tanaman petani yang ada di Kota Pagaralam. Untuk itu, pihaknya melalui penyuluh pertanian yang ada disetiap kecamatan melakukan penyuluhan terkait cara-cara pencegahan dan penanggulangan sejumlah hama dan penyakit yang ada. "Untuk kasus yang ada pihaknya akan menerjunkan tim untuk mengecek," tegasnya.</a> <a style="color:#666666;font-family:Georgia;font-size:14px;text-decoration:none;font-weight:bold;">(aid/ce5)</a><br /><br /><p align="center"><a style="color:#ff1493;font-family:Georgia;font-size:14px;text-decoration:none;font-weight:bold;">Sumatera Ekspres, Senin, 6 Januari 2014</a></p>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-82452210333956580792013-05-27T09:49:00.000-07:002013-05-27T09:49:06.566-07:00Alex Noerdin Kecewa Sekolah Gratis dan Berobat Gratis Tidak Dirasakan Rakyat OKU Timur<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirSMvAaVkC7EVSUvzDrF2p45C-m-smcKWkyKkSj5hbVKCzdcuDJr6hsUtGmizrqqZnSHJ-KgalUQvpsP3PpX02PPXQ8XBy1wh4cGO35aHaByxbyRW3TylzOTpOmOmWQjtffyNKOqhoNFEG/s320/H_Alex_Noerdin_SH.jpg" title="Alex Noerdin Kecewa Sekolah Gratis dan Berobat Gratis Tidak Dirasakan Rakyat OKU Timur" alt="Alex Noerdin Kecewa Sekolah Gratis dan Berobat Gratis Tidak Dirasakan Rakyat OKU Timur" width="320" height="288" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><a style="color:#666666;font-family:Georgia;font-size:13px;font-weight:bold;text-decoration:none;">Peningkatan pembangunan di suatu daerah memanglah sangat penting dan sudah menjadi keharusan tapi yang lebih penting adalah bagaimana menjaga dan memelihara hasil-hasil pembangunan yan sudah ada. Untuk itulah, Calon Gubernur Sumsel Nomor Urut 4 H Alex Noerdin mengajak seluruh masyarakat di Sumsel untuk bersama-sama menjaga dan memelihara semua hasil-hasil pembangunan yang ada.</a><br /><br /><p align="center"><a style="color:#ff0000;font-family:Georgia;font-size:20px;font-weight:bold;text-decoration:none;">• • • • • • • • • • • • • •</a></p><br />Sejak lima tahun terakhir, pembangunan di Sumsel maju pesat. Progaram sekolah dan berobat gratis dirasakan dinikmati rakyat Sumsel. Berbagai program kerakyatan digulirkan dan dinikmati Wong Sumsel. SEA Games XXVI membawa nama Sumsel dikagumi dunia.<br /><br />Namun geliat pembangunan itu tak dirasakan sebagian rakyat Sumsel. Salah satunya di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Program sekolah dan berobat gratis, ternyata tidak berjalan di kabupaten yang sudah berusia sembilan tahun itu. <a name='more'></a><br /><br />Kenyataan ini terungkap saat blusukan calon gubernur (Cagub) Sumsel Nomor 4 H Alex Noerdin di beberapa lokasi di OKU Timur, Sabtu (25/5). Alex menyerap aspirasi di Pasar Sidodadi BK 9, Pasar Gumawang BK 10, Dea Sukajadi BK 9 Kecamatan Belitang I, Dean Kurungan Nyawa Kecamatan Buay Madang , dan Campang Tiga Ilir Kecamatan Cempaka.<br /><br />Disetiap daerah yang dikunjungi. Alex menemukan fakta miris. Seperti yang terjadi di Desa Sukajadi Kecamatan Belitang I. Setiap sekolah di wilayah itu masih memungut biaya pendidikan kepada setiap pelajar. Belum lagi, pungutan-pungutan lain yang dibebankan, seperti pengadaan buku pelajaran.<br /><br />Kondisi serupa terjadi di Desa Kurungan Nyawa Kecamatan Buay madang. Program yang bertujuan untuk memudahkan warga menjangkau akses pendidikan dan pelayanan kesehatan itu, tidak terealisasi. Akibatnya, warga cukup kesulitan menyekolahkan anaknya dan dan berobat karena mayoritas warga berprofesi sebagai petani.<br /><br />Fakta ini ditemukan saat Alex bertanya langsung kepada warga yang berkerumun di setiap lokasi blusukan. "Sekolah gratis sudah berjalan belum di sini..?" "Belum," jawab warga kompak.<br /><br />"Berobat gratis berjalan tidak di sini..?" "Tidak," kembali warga menjawab.<br /><br />"Anak kami masihbayar iuran sekolah, berobat kami masih bayar. Di sini, program sekolah dan berobat gratis tidak jalan Pak Alex," ujar Arina, warga Desa Sukajadi.<br /><br /><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjybcG226arJ0V8zNKyIFj687BcS2dTfuME1LyeYmrSmTuJOVe0S91y4u7rFsl_iPQkDAwM_DMrArJqXvzvr6undaRXVGkNkpHKzV1hQMfTdA706ocbiGgALYOCft9CNSzVWa9Jt9AFAHbt/s320/9921171.png" title="Alex Noerdin Kecewa Sekolah Gratis dan Berobat Gratis Tidak Dirasakan Rakyat OKU Timur" alt="Alex Noerdin Kecewa Sekolah Gratis dan Berobat Gratis Tidak Dirasakan Rakyat OKU Timur" width="320" height="240" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em" />Mendengar pernyataan langsung warga OKU Timur itu, membuat Alex Noerdin geram. Sebagai pelopor kedua program tersebut, dirinya akan meminta pertanggungjawaban pemerintah setempat. Sebab, program tersebut digulirkan sebagai kepedulian untuk meningkatkan perekonomian warga Sumsel secara umum. Apalagi, program ini merupakan representasi dari komitmen kepala daerah dengan sistem dana sharing.<br /><br />"Maaf kalau saya sedikit emosi, karena program ini hak rakyat dan sudah berjalan di daerah-daerah lain di Provinsi Sumsel. Tapi nyatanya, di Kabupaten OKU Timur tidak berjalan," ujar Alex.<br /><br />Di kabupaten ini, Alex menerima laporan dari warga tentang tidak tersedianya infrastruktur yang memadai. Seperti akses jalan dari Desa Sukajadi Kecamatan Belitang I menuju Kecamatan Pengandonan yang menghubungkan lebih dari sepulh desa. Jalan berstatus kabupaten ini rusak parah. Aspal di sepanjang jalan tersebut sudah terkelupas, bahkan berlobang besar dengan kedalaman 30-40 sentimeter dan berdiameter hingga dua meter. Kondisi ini telah berlangsung sejak tiga tahun terakhir tanpa diperbaiki.<br /><br />"Saya transmigran asal Jawa Barat. Sejak 2010 sudah tinggal di sini, dan belum pernah merasakan adanya pembangunan. Kalian ke sini juga melintasi jalan itu. Lihat sendiri bagaiamana kondisi jalan kabupaten itu," ungkap salah seorang warga Desa Sukajadi kepada wartawan saat dimintai keterangan.<br /><br />Tidak hanya itu, di sektor perekonomian juga sangat memprihatinkan. Mayoritas pasar tradisional di kabupaten itu semrawut karena tidak dikelola dengan baik padahal Pemerintah Kabupaten OKU Timur selalu memungut restrebusi, seperti yang terjadi di Pasar Sidodadi BK 9 Kecamatan Belitang dan Pasar Gumawang BK 10.<br /><br />Di Pasar Sidodadi yang dibangun sejak tahun 1955 lalu itu sangat kumuh dan tidak terawat. Salah satu pasar terbesar di Kecamatan Belitang ini tidak pernah diperbaiki. Terakhir pasar ini baru direnovasi tahun 1987, 25 tahun terakhir tanpa ada pembenahan.<br /><br />Marjohan (49) salah seorang pedagang mengatakan, meski pasar ini hampir setiap hari dilalui Bupati Oku Timur, namun tak sedikitpun merespon kondisi tersebut. Bahkan di pasar ini tidak tersedia tempat pembuangan sampah sementara. Akibatnya, sampah menumpuk dan menimbulkan bau tak sedap di sekitar pasar.<br /><br />"Kalau memang pemerintah dekat dengan rakyat dan peduli dengan kondisi pedagang, tidak perlu lagi diminta. Setiap hari melintas dan terkadang mampir di pasar sini sudah seharusnya ada perbaikan. Tapi nyatanya tidak ada respon sama sekali," tegasnya.<br /><br />Alex mengaku sangat prihatin dengan kondisi pasar tradisional yang ada di Kabupaten OKU Timur, Alex mengungkapkan, brsama H Ishak Mekki, dirinya ingin eksistensi dengan pasar teradisional tetap menjadi salah satu basis perekonomian kerakyatan. Apalagi pasar tradisional saat ini mulai tergerus dengan menjamurnya pasar-pasar modern, seperti mall, sepermarket, hypermarket, dan outlet modern.<br /><br />"Seharusnya pemerintah setempat harus menata pasar tradisional ini sehingga rakyat senang beraktivitas di pasar. Kalau memang tidak sanggup, Pemprov Sumsel akan mengatasinya. Sebab, saya prioritaskan pengembangan perekonomian dengan membangun dan meningkatkan berbagai sarana infrastruktur pasar rakyat, kongkritnya dilakukan bedah pasar," tegas Alex.<br /><br />Di sektor keamanan, di Kecamatan Belitang, Buay Madang, dan Kecamatan Cempaka, serta mayoritas di wilayah OKU Timur, masuk dalam daerah rawan kriminalitas. Di kabupaten ini kerap terjadi aksi kejahatan, seperti perampokan dan pencurian. Bahkan, warga sekitar tidak berani keluar atau bepergian saat malam hari.<br /><br />"Kami tidak berani keluar malam, paling banter jam 9 kami sudah pulang ke rumah. Kejahatan di sini luar biasa, satu minggu itu pasti ada yang perampokan," terang Beni Defidson, tokoh masyarakat Pandan Agung.<br /><br />Pengamat Sosial dari IAIN Raden Fatah Palembang, Prof Dr Abdullah Idi menjelaskan, tingginya intensitas kejahatan di suatu daerah menunjukkan bahwa tingkat perekonomian masyarakat di daerah tersebut masih rendah. Sebab, kejahatan muncul karena terjadinya kesenjangan ekonomi, selain minimnya lapangan kerja dan tersedianya infrastruktur yang baik.<br /><br />"Secara umum, kejahatan tergantung tingkat ekonomi, lapangan kerja, dan infrastruktur. Kalau masyarakatnya miskin, aksi kejahatan pasti makin besar," tukasnya.<br /><br /><p align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:14px;font-weight:bold;text-decoration:none;">Sumatera Ekspres, Senin, 27 Mei 2013</a></p>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-85024743304231069262013-05-27T09:37:00.001-07:002013-05-27T09:37:06.388-07:00SEA Games Wujudkan Sumatera Selatan Kian Gemilang<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL9ASCQjSjxhBdmdSZtI-4rZp6O05BtFeJMtxARwm6sxy183YzUunEooLsEnhUN-JsE8GHhwsSDbtuuiUZM_jj-egH9OUJvdkAN51Q285GbS_ygTP9TtO3_wOKse9uatEVJ8cDaJSrz7BQ/s320/Gubernur_Sumsel_H_Alex_Noerdin_SH.jpg" widht="320" height="240" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em" /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;font-weight:bold;text-decoration:none;">Memperjuangkan Sumatera Selatan menjadi venue utama penyelenggaraan pesta olahraga Asia Tenggara (SEA Games) ke-26, bukanlah tanpa perhitungan. Kejayaan Sriwijaya (abad VII-XIII) mendunia, menjadi inspirasi perlunya Gubernur H Alex Noerdin memperkenalkan kembali kebangkitan Provinsi Sumatera Selatan kepada dunia, lewat gelaran SEA Games yang berlangsung selama 12 hari. Kehadiran ratusan awak media nasional dan internasional diprediksi akan memberikan dampak publikasi yang massif, tidak saja mengenai event pertandingan, namun juga serba serbi kekayaan budaya, wisata, industri dan sebagainya.</a><br /><br /><div align="center"><a style="color:#ff0000;font-family:Georgia;font-size:13px;font-weight:bold;text-decoration:none;">* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *</a></div><br /><br />Belasan ribu orang dari luar daerah tumpah ruah meramaikan SEA Games, bukan saja memberikan multiplier effects yang panjang, namun juga menumbuhkan kembali semangat kebanggaan Wong Kito Galo setara dengan bangsa-bangsa lain dari berbagai belahan dunia. <br /><br />Ribuan orang memperoleh manfaat ekonomis secara langsung, mulai pedagang kaki lima, pemilik warung-warung makan dan restoran, usaha penignapan/hotel, dan sebagainya. Petani pun bisa merasakan dampak karena serapan kebutuhan pangan untuk belasan ribu pendatang. Banyak pelaku usaha kerajinan rakyat seperti songket, kain tajung dan kain jumputan, pengusaha ukir kayu Palembang dan hardcraft pun kebagian rezeki.<br /><br />Ratusan miliar rupiah pun beredar di seantero kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan, tidak hanya persiapan sarana/prasarana pendukung, namun juga hasil dari hasil pembelanjaan para pendatang. Hampir semua lapisan masyarakat turut meraskan perputaran ekonomi sejak sebelum hingga setelah SEA Games.<br /><br />Dan hingga kini, dampaknya masih terasa, di mana sector riil terus tumbuh bahkan berkembang. Pedagang makanan kaki lima misalnya, merasakan kenikan omzet dua hingga lima kali lipat disbanding sebelumnya. Usaha angkutan mobil sewaan pun terus tumbuh seiring keluar masuknya orang luar untuk beragam keperluan usaha di Provinsi Sumatera Selatan.<br /><br />Geliat pembangunan yang member dampak pada menigkatnya Indeks Pembangunan Manusia bisa dilihat dari hanya 72,05 pada 2008 menjadi 73,42 pada 2011, sehingga Provinsi Sumatera Selatan naik dua peringkat dari urutan 11 menjadi ke-9 pada 2011. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pun meningkat drastis, dari hanya Rp 2,2 trilyun pada awal H Alex Noerdin menjabat Gubernur menjadi Rp 6,02 trlyun pada 2013.<br /><br />Tak hanya bidang yang terkait dengan dunia keolahragaan, Kebangkitan Provinsi Sumatera Selatan juga tampak. Seperti ditunjukkan oleh keberadaan pelajar-pelajar berprestasi Sumsel yang akan mewakili Indonesia ikut berkompetisi event bergengsi di tingkat dunia, seperti Genius Olympiad 2013 di New York, Amerika Serikat dan Mostratek Science Fair 2013 di Brazil. Delegasi putra-putri terbaik Sumatera Selatan itu, diyakini akan membawa hasil gemilang, yang bisa mengankat kembali kejayaan Sumatera Selatan di kancah internasional. Uniknya, mereka adalah putra-putri terbaik yang menikmati fasilitas pendidikan gratis yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan semasa kepemimpinan Gubernur H Alex Noerdin.<br /><br />Program Pendidikan Gratis yang dilaksanakan sejak 2008 telah berhasil menurunkan angka putus sekolah, dan meningkatkan partisipasi bersekolah. Tak hanya untuk pelajar tingkat dasar hingga menengah, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus merealisasikan komitmen meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia melalui aneka program beasiswa, seperti beasiswa S-1 untuk pelajaran dengan kelulusan terbaik, beasiswa pendidikan untuk guru dan pegawai berprestasi, beasiswa untuk santri yang menginginkan profesi bidang kedokteran hingga beasiswa program doctor (S-3) bagi warga Sumatera Selatan yang kuliah di perguruan tinggi favorit hingga sebanyak 70 orang setiap tahunnya.<br /><br />Tak hanya itu, pada sector kesehatan, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menjadi pelopor fasilitas berobat gratis untuk warganya, tanpa proses berbelit-belit seperti harus membawa surat keterangan miskin dan sebagainya. Cukup membawa surat keterangan kependudukan dari pemerintah setempat, setiap warga Sumatera Selatan bisa menikmati fasilitas berobat gratis dalam program Universal Health Coverage di seluruh Puskesmas dan rumah sakit-rumah sakit sakit pemerintah, serta beberapa rumah sakit swasta.<br /><br />Semua program itu merupakan penjabaran semboyan Rakyat Didahulukan, Kerja diutamakan, dimana aparatur pemerintah menempatkan diri sepenuhnya sebnagai pelayan masyarakat, tanpa diskriminasi, demi mewujudkan kesejahteraan rakyat yang adil dan merata. Sumatera Selatan Gemilang hanya terwujud jika masyarakatnya sehat, cerdas dan berpikiran maju. Produktivitas akan nyata jika memiliki modal kesehatan dan pendidikan memadai, sehingga masyarakat Sumatera Selatan mampu mengelola kekayaan, seperti sector pertanian, perkebunan, pertambangan dan kekayaan energi dan mineral yang terkandung di Bumi Sriwijaya.<br /><br />Demi mewujudkan itu pula, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mewujudkan pembangunan sarana/prasarana transportasi seperti peningkatan kapasitas bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II dari 1 juta pemunpang menjadi 3 juta penumpang per tahun, ruas tol Trans Sumatera, rel ganda Tanjung Api-Api – Tanjung Enim, dan sebagainya sehingga arus manusia dandistribusi barang-barang produk pertanian/perkebunan kian lancer sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.<br /><br />Dari pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-Api dan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api, diperkirakan akan menggerakkan industry hilir untuk pengolahan dari aneka jenis bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan jadi, sehingga didapat volume bisnis yang sangat besar, dan diperkirakan sanggup menyerap 380 tenaga kerja formal dan menciptakan munculnya ribuan usaha sector informal sebagai dampak ikutan pembangunan kawasan industry.<br /><br /><div align="center"><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:14px;font-weight:bold;text-decoration:none;">Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan</a></div><br /><div align="center"><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:14px;font-weight:bold;text-decoration:none;">Sumatera Ekspres, 18 Mei 2013</a></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-20278868598654435412013-05-14T08:52:00.000-07:002013-05-14T08:52:12.395-07:00Gubernur Lantik Ridho Yahya-Andriansyah Fikri<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4xxg4WRcU9P10cvNFxIpImrCM6BlddQxGKKVTAfgQulDAyxDodi3qxIi_XIyvG2w_F9ZJuT9VJ6XIwzWiOU7HHSIMk5NCQNNW5eckOg03Hh2E8NbKbNk1CK-zwohWsP_ap_pHmdwR/s320/SPM_A0584.jpg" width="620" height="300" /><br /><br /><div align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-weight:bold;font-size:18px;text-decoration:none;">Wako dan Wawako Prabumulih Periode 2013-2018</a></div><br /><br />
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota terpilih Ir Ridho Yahya MM-Andriansyah Fikri SH MH resmi dilantik menjadi wali kota dan wakil wali kota Prabumulih periode 2013-2018 oleh Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Ir H Alex Noerdin SH, di Lapangan Prabujaya Jl A Yani, Kelurahan Prabujaya, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih (13/05).<br /><br />Hadir dalam pelantikan tersebut, unsure pimpinan dan anggota DPRD Prabumulih, Kapolda Sumsel Irjend Pol Drs Saud Usman Nasution SH MM, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel Jhoni Ginting SH MH, Ketua DPRD Sumsel, Rektor Universitas Sriwijaya dan Rektor IAIN Raden Fatah, Bupati Muara Enim, Bupati Ogan Ilir yang juga merupakan kakak kandung Wali Kota Prabumulih Ir H Mawardi Yahya, serta sejumlah wakil bupati dari kabupaten/kota se-Sumatera Selatan serta ribuan masyarakat Prabumulih.<br /><br />Pada kesempatan itu Gubernur menyampaikan aspirasinya kepada seluruh jajaran pemerintah daerah, KPU Kota Prabumulih, aparat keamanan, dan seluruh elemen masyarakat Kota Prabumulih yang telah berhasil dengan baik memfasilitasi pemilihan kepala daerah secara langsung sehingga nenghantarkan pasangan wali kota dan wakil wali kota terpilih untuk memangku jabatan periode tahun 2013-2018.<br /><br />Keberhasilan itu menjadi capaian gemilang dalam membangun demokrasi di Sumsel umumnya dan Kota Prabumulih khususnya. “Dengan terpilih dan dilantiknya Ridho Yahya dan Andriansyah Fikri merupakan kepercayaan, kehormatan, dan sekaligus meletakkan tanggung jawab untuk mengemban amanat rakyat. Harapannya, kita semua dapat dilaksanakan dan diwujudkan dengan sebaik-baiknya,” ujar Ir H Alex Noerdin.<br /><br />Alex meminta pelantikan tidak dijadikan seremonial belaka, tapi hendaknya dijadikan momentum peningkatan bidang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. “Akan tetapi, harus menyentuh hal-hal yang sifatnya mendasar dalam menjalankan visi dan misi yang telah disampaikan Ridho-Fikri kepada publik,” tukasnya.<br /><br />Suami dari Hj Eliza Alex Noerdin mengingatkan kepada wako terpilih agar memperhatikan empat hal. Yaitu pengelolaan keuangan daerah agar mengedepankan transparasi dan akuntanbilitas belanja APBD harus diutamakan untuk belanja public, memprioritaskan penanggulangan kemiskinan, memperluas lapangan kerja, membuka kases pendidikan dan kesehatan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.<br /><br />“Kedua, mewujudkan pemerintahan yang bersih professional, loyal, dan responsive dalam melangkah meningkatkan pelayanan publik dan percepatan pembangunan daerah. Ketiga, lebih meningkatkan dan menjalin hubungan yang serasi dengan kabupaten/kota lain serta menjaga kondisi wilayah dalam rangka menjaga hubungan yang harmonis antar daerah. Merangkul dan memberikan kesempatan yang luas pada semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah sesuai dengan kapasitasnya masing-masing,” ungkapnya.<br /><br />Pantauan wartawan Koran ini dilapangan, usai dilaksanakannya pelantikan wali kota dan wakil wali kota dilanjutkan dengan pelantikan Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Prabumulih, Ir Suryanti Ngesti Rahayu dan Reni Indayani SKM, yang dilakukan oleh Ketua TP PKK Provinsi Sumsel Hj Eliza Alex Noerdin SH. <b>(adv)</b><br /><br /><div align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-weight:bold;font-size:18px;text-decoration:none;">Empat Tugas Ridho-Fikri</a></div><br />Gubernur Sumatera Selatan, Ir H Alex Noerdin, melantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Prabumulih terpilih periode 2013-2018, Ir Ridho Yahya MM dan Andriansyah Fikri SH MM, kemarin. Pelantikan berlangsung di Lapangan Prabujaya, Jl A Yani, Kelurahan Prabujaya, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.<br /><br />Gubernur berpesan agar pemimpin yang baru untuk memperhatikan empat hal. Antara lain, dalam mengelola keuangan daerah agar mengedepankan trasparansi dan akuntanbilitas belanja APBD. Memprioritaskan penanggulangan kemiskinan, memperluas lapangan pekerjaan, membuka akses pendidikan dan kesehatan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.<br /><br />Kedua, mewujudkan pemerintahan yang bersih, professional, loyal dan responsive dalam melangkah meningkatkan pelayanan publik dan percepatan pembangunan daerah. Ketiga, lebih meningkatkan dan menjalin hubungan yang serasi dengan kabupaten/kota lain. Menjaga kondisi wilayah dalam rangka menjaga hubungan yang harmonis antardaerah.<br /><br />Selanjutnya keempat, merangkul dan memberikan kesempatan yang luas pada semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. “Pelantikian jangan sebatas seremonial, tapi hendaknya menjadi momentum bagi peningkatan bidan penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan.”<br /><br />Alex mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung wali kota dan wakil wali kota yang baru dilantik. “Mari bersama-sama kita membangun Kota Prabumulih sehingga semakin maju dan lebih sejahtera,” pungkasnya.<br /><br />Dalam kesempatan tersebut, Alex juga menegaskan pihaknya akan terus merazia truk angkutan batu bara yang melintas di jalan umum. Truk angkutan batu bara yang terjaring razia tersebut, kata Alex, telah diberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.<br /><br />Ketika disingung apakah pemerintah provinsi akan menempatkan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi di sejumlah daerah yang kerap dilalui truk angkutan batu bara, secara lugas Alex menuturkan, mengenai teknis di lapangan petugas Dishub lebih mengetahui. “Nanti kamu Tanya sama Kepala Dinas Perhubungan, itu sudah soal teknis di lapangan,” ucapnya singkat sembari berlalu meninggalkan wartawan.<br /><br />Terpisah, Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjend Pol Drs Saud Usman Nasution SH MH, menuturkan, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi. “Nanti kita akan koordinasikan dengan pihak dinas perhubungan dan gubernur,” tukasnya.<br /><br />Nanti setelah koordinasi tersebut, kata mantan Kadensus 88 ini, pihaknya baru dapat mengetahui apa yang menjadi persoalannya. “Nanti kita lihat lagi apa permasalahannya apa pelanggaran hukumnya,” tukasnya mengakhiri pembicaraan.<br /><br />Seperti diberitakan sebelumnya, dalam beberapa pecan terakhir truk angkutan batu bara kembali melintas di ruas jalan dalam Kota Prabumulih. Diduga truk angkutan batu bara ini mendapat pengawalan dari oknum aparat.<br /><br />Sementara itu, Ir Suryanti Ngesti Rahayu, istri dari Ir Ridho Yahya MM kemarin (13/5) otomatis menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Prabumulih periode 2013-2018. Menggantikan Dra Hj Herawaty MKes yang telah berakhir masa jabatannya. <b>(kos/ce1)<br /><br />Sumatera Ekspres, Selasa, 14 Mei 2013</b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-64754968370368497222013-05-14T08:38:00.000-07:002013-05-14T08:38:10.586-07:00Upaya Mengejar Target Swasembada Sapi dan Kerbau di Provinsi Sumsel<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQA6o7I5eL9A_UO-45m4ckq2MJRpCNZDgTNavsAJ9_E0UW_h8x-PB_uXKBIF2g5dhl6LFNrXm_1mt_sBQoKv9gb2nD3jbRJ8BcZDUJ4cRWAUv_JXR2xc4McT9TkiddUPGOeL25y1Qd/s320/SPM_A0587.jpg" width="620" height="300" />
<div align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:18px;font-weight:bold;text-decoration:none;">Butuh Teknologi, Penting Atasi Penyakit</a></div><b>Ada banyak usaha untuk meningkatkan untuk meningkatkan produktivitas ternak dalam rangka mewujudkan swasembada daging di Sumsel. Dua di antaranya yang penting yakni penggunaan teknologi dan pentingnya mengatasi berbagai penyakit ternak yang dapat mengganggu produktivitas.</b><br /><br /><div align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:18px;font-weight:bold;text-decoration:none;">----------------------------------------------------</a></div><br /><br />DRH Nugroho Sampurno, dokter hewan dari Bandung, menerangkan, pihaknya mengenalkan produk obat ternak, baik sapi, kambing, domba. Maupun kerbau. Ini untuk menunjang pengembangan peternakan di Sumsel. “Kedua, kedatangan kita memberikan informasi kepada khalayak sedang digalakkan program swasembada daging,” ungkapnya.<br /><br />Berdasarkan data terakhir Kementerian Pertanian cq Ditjen Peternakan, jumlah sapi potong di Sumsel 265.583 ekor. Akhir tahun ini ditargetkan menjadi 355.583 ekor. “Dari populasi itu, seandainya ditangan dengan benar, maka akan melahirkan anakan sapi yang melimpah,” katanya.<br /><br />Salah satu upaya menunjuang besarnya ternak sapi yaitu pemberian obat. Pasalnya, sapi sangat rentan terkena penyakit, khsusnya penyakit parasite (kecacingan atau gangguan reproduksi.<br /><br />Katanya, populasi sapi tidak hanya tergantung dengan bibit dan makanan, tapi juga penyakit. Muhakka SPt MSi dari Unsri mengatakan, Sumsel daerah potensial untuk melakukan pengembangan ternak. Tidak hanya OKI dan Banyuasin, tapi juga daerah lainnya.<br /><br />“Sumsel memiliki semua persyaratan dan modal untuk pengembangan ternak, mulai dari pakan hingga bibit,” katanya. Menurut Muhakka, diperukan campur tangan teknologi untuk mengembangkan ternak secara optimal agar didapatkan ternak unggul, khusunya teknologi nutrisi ternak.<br /><br />“Kami sudah menciptakan pengelolahan pakan dan hijauan (daun) nutrisi dengan fermentasi dan amoniasi sehingga hijauan dapat tersedia sepanjang tahun. Selama ini sifatnya musiman,” bebernya. <b>(cj6/yun/ce6)</b><br /><br /><div align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:18px;font-weight:bold;text-decoration:none;">Kerbau Pampangan “Unggulan”</a></div>Prof Suhubdy Yasin dari Universitas Mataram mengatakan, Sumsel tercatat satu dari 10 provinsi yang memiliki potensi pengembangan kerbau di Indonesia. “Di Sumsel, kerbau Pampangan termasuk kerbau unggulan,” katanya.<br /><br />Potensi kerbau tak hanya di OKI dan Banyuasin, tapi juga beberapa daerah lain. Kerbau memiliki pola dan makan yang tidfak rumit. “Makannya rumput di sekitar kebun sawit, jerami atau sisa makanan ternak. Perawatannya sangat mudah,” cetusnya.<br /><br />Ketidaktahuan masyarakat dan orientasi pemilik ternak yang hanya memotong dan tidak memikirkan pengembangan kerbau membuat populasinya terus berkurang.<br /><br />Diperlukan keseriusan semua pihak, tidak hanya pemerintah untuk meningkatkan populasi kerbau ini. Apalagi, kerbau Pampangan memiliki nilai ekonomis lebih, seperti menghasilkan susu, keju, dan produk kecantikan. “Kualitas susu kerbau Pampangan sangat tinggi, tapi memang terbatas, 1-3 liter per ekor per hari,” imbuhnya.<br /><br />Ada dua pendekatan untuk pengemabangan kerbau, seleksi ternak unggul untuk hasilkan bibit unggul. Kemudian, metode kawin silang dan inseminasi buatan. “Keduanya merupakan upaya untuk menghasilkan bibit unggul,” imbuh Suhubdy.<br /><br />Ia mengatakan, perlunya perbaikan pola dan orientasi berternak kerbau di Semse. Pakan dan teknologi reproduksi ternak juga diperlukan untuk mendapatkan hasil optimal. Jika semu dilaksanakan, Suhubdy yakin pengembangan populasi kerbau di Sumsel akan berhasil. <b>(yun/ce6)</b><br /><br /><div align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:18px;font-weight:bold;text-decoration:none;">Bioteknologi, Tingkatkan Produktivitas</a></div>Prof Dr Ir Baharuddin Tappa, peneliti utama di LIPI Pusat menjelaskan, bioteknologi merupakan ilmu khusus yang mempelajari bagaimana meningkatkan produktivitas suatu komunitas. “Misalnya, melalui perbaikan genetik dapat meningkatkan produktivitas ternak,” katanya, tadi malam.<br /><br />Secara umum, peternakan bioteknologi meliputi tiga bidang, bioteknologi pakan, serta bioteknologi hasil ternak seperti susu, keju, dan daging. “Sementara ini dikhususkan untuk bioteknologi reproduksi dengan harapan meningkatkan produksi ternak di Sumsel,” bebernya. Caranya, transfer embrio (bayi tabung) pada ternak sapi kerbau, dan kambing.<br /><br />Katanya, bioteknologi seksing merupakan pemisahan sperma pada ternak jantan. Kemudian dipilih, ingin lahir ternak jantan atau betina. Tinggal peternak, kalau ingin mengembangbiakkan, maka perlunya anakan betina. Tapi kalau ingin penggemukkan, diperlukan anakan jantan.<br /><br />“Bioteknologi seksing sudah dilakukan di beberapa daerah, seperti di Jawa, untuk sapi perah. Lalu sapi lokal di NTB dan Sulsel. Sumsel mungkin akan dilakukan setelah ada pelatihan nanti,” bebernya. Tingkat keberhasilan bioteknologi seksing ini 90 persen.<br /><br />Teknologi lain yang dikembangan LIPI yaitu kelahiran kembar (twin). Bisa membuat kelahiran kembar dengan kawin suntik dan transfer embrio. Sekali membuntingkan ternak, memasukkan dua bibit.<br /><br />“Terakhir dan masih dalam tahap penelitian yakni system cloning. Kita mmperbanyak ternak dengan jumlah banyak dan seragam. Semua anak kembar. Dilihat secara fisik, bisa jenis kelamin sama. Tinngi sama, hidung sama, dan lainnya,” tutur Baharuddin. Ini mampu menunjang terwujudnya swasembada daging karena dapat mempercepat pertambahan populasi. “Khusus untuk kerbau, sudah ada kerja sama LIPI dengan jurusan Peternakan Unsri mengembangbiakkan kerbau Pampangan dengan metode seksing sperma sejak tahun kemarin,” pungkasnya. <b>(cj6/ce6)</b><br /><br /><div align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:18px;font-weight:bold;text-decoration:none;">Cocok Kembangkan Sapi Perah</a></div>Sumsel sedang mengembangkan sapi perah di Lahat dan Pagaralam melalui tiga konsep. Pertama, melalui model kemitraan aspiratif. Kedua, pemberdayaan perempuan dan terakhir program susu sekolah.<br /><br />“Pola kemitraan aspiratif sebagai dasar pengembangan peternakan kemitraan pola inti plasma di Sumsel karena konsep ini fokus pada kearifan lokal masyarakat dangan harapan tidak terjadi konflik sosial,” ujar Dr Rochadi Tawwab didampingi Rahmat Setiadi dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Padjadjaran Bandung.<br /><br />Katanya, pengembangan sapi perah di Sumsel tertinggal jauh dari Sumbar dan Sumut. Diperlukan dukungan penuh dari pemerintah daerah, salah satunya infrastruktur. Hanya saja diakui, pengembangan sapi perah di Indonesiamasih tergolong kecil. Baru 25 persen dipenuhi produki dalam negeri dan 75 persennya masih impor. Dalam rangka menuju peningkat produksi susu nasional, pemerintah memfokuskan pengembangan ke luar Jawa, seperti Sumatera, Kalimanta, dan Sulawesi dengan daerah lainnya yang memiliki infrastruktur dan iklim yang menujang, dengan suhu dingin 20-27 derajat celcius.<br /><br />Sumsel, provinsi di Sumatera, memiliki prasyarat dibutuhkan bagi pengembangan sapi perah. Baik iklim, pakan, pola konsumsi masyarakat (rendahnya konsumsi susu yang hanya mencapai sekitar 3,44 liter/kap/tahun), ketersediaan modal, dan teknologi (SDM). Dengan menerapkan model pengembangan sapi perah secara baik, optimis 5-10 tahun ke depan Sumsel menjadi salah provinsi penyumbang susu perah terbaik di Indonesi. <b>(nni/ce6)</b><br /><br /><div align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:18px;font-weight:bold;text-decoration:none;">RS Hewan Ciri Metropolitan</a></div>Kota Palembang sebagai kota metropolitan sudah seharusnya mempunyai rumah sakit (RS) hewan. Hal itu menjadi kebutuhan agar beragam penyakit yang berkembang tidak menginfeksi kepada manusia maupun hewan lainnya.<br /><br />“keberadaan RS hewan saya nilai sudah sangat mendesak. Apalagi saat ini salah satu sarana penunjangnya seperti laboratorium kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner sudah ada,” kata Kepala Departemen Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Bambang Pontjo Priosoeryanto DVM MS PHd APVet.<br /><br />Dengan berdirinya RS hewan di Palembang, tentu saja berpengaruh positif kepada upaya meningkatkan pelayanan bidang kesehatan hewan. Standar yang harus dimiliki RS tersebut seperti sarana prasarana, tenaga medis, dan layanan yang prima terhadap hewan.<br /><br />Fasilitas yang harus ada yakni peralatan standar pemeriksaan hewan, operasi lengkap, X-ray, USG, analisis patologi klinik, sterilisasi dan dekontanminasi, standar rawat inap dan rawat jalan, ruang nekopsi, kendaraan ambulatory, dan penunjang lainnya.<br /><br />“Kita menjaga agar penyakit hewan ini tidak menular pada manusia,” imbuh Bambang. RS hewan tidak hanya fokus pada pelayanan jasa medik veteriner tapi juga pelayanan client education. Berdirinya RS hewan di Palembang akan mendorong lahirnya fakultas peternakan pada beberapa universitas di Sumsel. Saat ini baru ada 10 fakultas petrnakan di Indonesia. “Saya berharap, Sumsel pun dapat membuka fakultas peternakan,” pungkasnya. <b>(cin/rip/ce6)</b><div align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:18px;font-weight:bold;text-decoration:none;">Buat Buku Pemilik Ternak</a></div>Guru besar IPB, Profesor Muladno, berencana membuat buku pemilik ternak sapi untuk setiap ternak yang tergabung dalam Dewan Perwakilan Pemilik Ternak. Hal itu untuk mendukung program SPR pertama Indonesia di Banyuasin.<br /><br />“Bukunya seperti BPKB kendaraan bermotor, didapat setelah sensus ternak,” ujarnya. Dengan begitu, perpindahan ternak mudah dipantau. Buku dipegang pemilik sapi. Tahap awal, sensus dlakukan bagi 1.000 sapi yang tergabung dalam SPR di Banyuasin. “Peternak yang nantinya akan menyensus sendiri, pengisian form survei akan dibantu tim dari Unsri,” jelasnya.<br /><br />Dari hasil sensus itu, barulah didapatkan data yang valid mengenai sapi di sana. “Data riil, terpercaya. Ini yang pertama kali diterapakan, penelitian sebelumnya tidak sampai sensus seperti ini,” ucap Muladno. Para peternak juga disensus asset-asetnya. “Kita sensus juga lahan, tanaman, dan yang lain,” ujarnya. Sapi hanya dijadikan lokomotif.<br /><br />“Salah satu tujuan SPR ini meningkatkan jumlah sapi,” imbunya. Targetnya, setelah berjalan empat tahun, maka usaha itu akan berjalan mandiri. Konsep SPR yang dikembangkannya ini dapat ditiru Unsri. “Jika nantinya kami pergi, maka Sumsel bisa mengadopsi ilmu ini,” ungkapnya. <b>(rip/ce6)<br /><br />Sumatera Ekspres, Selasa, 14 Mei 2013</b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-45451993536604457192013-05-07T11:49:00.002-07:002013-05-07T11:49:53.649-07:00Bantu Dokter Gigi dan Lab Komputer<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLMJ_wyQG0zc5FbyIIlOfPM-hUMwesNQAwbSScZoiibgUsVf6_8c1cXjWHZpYqTgnNJuqHLhJwcWVJ7Ai8DalKT2wzW942n2KD7j1MLf4ztfeaCHQawmMI1epw51qpfzC4j_5B1zk0/s320/SPM_A0551.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em" width="320" heigth="240" /><b>Bersalaman:</b> Para Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Merah Mata Palembang antre menyalami Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin, di Jalan Taqwa, kemarin<p align="center"><b>* * * * * * * * * * * * * * * * * * * *</b></p><b><font color="blue">PALEMBANG</font></b> --Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, didampingi Kepala Lapas Klas 1, Ilham Djaya, mengunjungi 1.500 penghuni Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Palembang di Jalan Taqwa Merah Mata Palembang. Gubernur Sumsel berjanji akan memberikan bantuan dokter gigi dan laboratorium komputer.<br /><br />Gubernur juga berjanji memberikan bantuan sarana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Seperti air bersih, laboratorium, perpustakaan, sarana olahraga dan sebagainya. "Ini bertujuan agar para warga binaan di lapas dapat belajar dan mempunyai suatu keterampilan yang sangat diperlukan di era globalisasi. Sehingga setelah warga binaan kembali ke masyarakat, mereka bisa mandiri," ujar Alex Noerdin saat kunjungan, kemarin.<br /><br />Tak hanya itu, sambungnya, pihaknya juga berencana membangun gedung laboratorium komputer senilai Rp 300 juta. "Sehingga warga binaan dapat memiliki keahlian komputer yang akan dilengkapi dengan sertifikat," harap Gubernur.<br /><br />Bantuan oleh pemerintah terhadap penghuni lapas, sebagaimana yang dilakukan Provinsi Sumsel tersebut adalah yang pertama di Indonesia. Untuk kelengkapan sarana pelayanan kesehatan, maka lapas juga akan dibantu dokter gigi yang akan melayani warga binaan dengan gratis. "Jadi, kalau ada warga binaan yang sakit gigi dapat berobat gratis, cetus Gubernur sambil tersenyum.<br /><br />Setelah memberikan berbagai bantuan, Gubernur juga mengajak dan mengimbau kepada para napi di Lapas Klas 1 itu untuk senantiasa berbuat baik dan hal yang positif serta membekali diri dengan berbagai keterampilan. Dengan begitu, mereka akan mendapatkan remisi atau penguurangan hukuman nantinya.<br /><br />Sementara, Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM, diwakili Kepala Devisi Administrasi, Ahmad Riyadi, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur H Alex Noerdin atas kunjungannya ke lapas tersebut. "Mudah-mudahan dengan kedatangan gubernur yang membawa peningkatan kelengkapan dan fasilitas ini dapat menambah kegiatan dalam upaya kami melakukan pembinaan," tegasnya. <b>(rip/via/ce5)<br /><br />Sumatera Ekspres, 7 Mei 2013</b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-18683327665725914952013-05-07T11:42:00.000-07:002013-05-07T11:42:11.961-07:00Tolak Pembongkaran Kios<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJnxdFyKHIUYxfWHsDz9QmTNSUPRl_MO72jFCKLW4SvrDPz6GQjs_KuNlURn2fgJlqUCwsfPBdatVp3dEhSLq8uGhlO6olgN_7GxuUURK0K2QjzdKZAxfuJa9MfoqiUT-L5HL2NaCQ/s320/SPM_A0550.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em" width="320" heigth="240" /><b>Tolak Bongkar Kios:</b> Puluhan pedagang dan agen sayur mendatangi Gedung DPRD Pagaralam. Mereka menolak pemindahan dan pembongkaran kios di Pasar Nendagung<p align="center"><b>* * * * * * * * * * * * * * * * * * * *</b></p><b><font color="blue">PAGARALAM</font></b> -- Puluhan pedagang sayur dan agen, yang tergabung dalam Forum Pedagang Sayur Terminal (FPST) Pagaralam, mendatangi Gedung DPRD Pagaralam. Hal ini terkait rencana pemindahan dan pembongkaran kios pedagang di kawasan Pasar Nendagung. Kelurahan Nendagung orlh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Pengelola Pasar.<br /><br />Massa melakukan orasi dan meneriakkan yel-yel penolakan pemindahan.<br /><br />Koodinatr pedagang sayur terminal, Yuliansih mengatakan, aksi yang dilakukan pedagang sayur dan agen merupakan bentuk penolakan kebijakan pemkot yang akan memindahkan serta membongkar kios pedagang. "Ini jelas sangat merugikan pedagang," katanya. <a name='more'></a><br /><br />Menurutnya, kios yang disediakan Pemkot Pagaralam sebagai lokasi baru yang dapat ditempati pedagang sayur di kawasan Pasar Besemah sangat tak layak. Selain bangunannya kecil, letaknya juga di dalam sehingga dikhawatirkan jauh pembeli. "Pemerintah harusnya meninjau kembali kebijakan yang akan diterapkan," paparnya.<br /><br />Ketua DPRD, Ruslan Abdul Gani, akan meminta klarifikasi kepada dinas terkait agar dapat ditemukan jalan keluarnya. "Kita tampung aspirasi masyarakat dan nantinya akan dicarikan solusi dengan melibatkan dinas terkait dan pedagang sendiri," bebernya.<br /><br />Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Pengelolaan Pasar, Ahmadi Damhar SE MM, didampingi Ketua UPTD Pasar Yahudin SH MM mengatakan, rencana pemindahan dan pembongkaran kios murni usulan pedagang. "Jadi kalau sekarang ada yang melakukan penolakan, tentu perlu dipertanyakan. Sebab, usulan ini ditandatangani 42 pedagang dan pemilik kios," katanya.<br /><br />Menurutnya, pembangunan kios sayur di sekitar pasar terminal tersebut tidak memiliki izin pembangunan dari pemerintah. "Selain itu, keberadaan bangunan mengakibatkan kemacetan lalu lintas karena berada di pinggir jalan raya dan juga mengganggu ketentraman pelajar saat proses belajar mengajar," ujarnya yang telah menyediakan kios bagi pedagang. <b>(ald/ce4)<br /><br />Sumatera Ekspres, Selasa, 7 Mei 2013</b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-67556196475940171942013-05-07T11:35:00.001-07:002013-05-07T11:35:38.555-07:00Tanggung Kehidupan Doni<p align="center"><a>Pendidikan, Kesehatan, Sandang, dan Pangan</a></p><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGEAwRC0uIFBH9xPmxyKGVnTQ8vQxVngElz1YWF03MnHoeAzFuaYyN059STB8QKcJTefNo4sm2qVLDDXi1kelbbQ9fsQ4WAMLWK6zvDoPdEeKVkZRZoxu6oWfB2vz7s4ExB26jBpaQ/s320/SPM_A0545.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em" width="320" heigth="240" /><b>BANTUAN:</b> Bupati Muba H Pahri Azhari didampingi istri Hj Lucianty dan Wakil Bupati Beni Hernedi memberikan bantuan kepada Doni, adiknya Udel dan kakeknya, kemarin<p align="center"><b>* * * * * * * * * * * * * * * * * * * *</b></p><b><font color="blue">SEKAYU</font></b> -- Bila sebelumnya Kapolres Muba AKBP Iskandar F Sutisna memberikan bantuan kepada Doni, bocah Desa Rantau Sialang, Kecamatan Sungai Keruh, kini giliran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba), akan melakukan pembinaan terhadap Doni dan adiknya Udel. Pemkab Muba akan memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, sandang serta pangan keduanya. Hal ini dikemukakan Bupati Musi Banyuasin H Pahri Azhari beserta istri Hj Lucianty Pahri saat meninjau kondisi keluarga Doni.<br /><br />Pada kesemptan itu, Bupati dan istri menyerahkan bantuan berupa uang, beras, serta lauk pauk untk kebutuhan sehari-hari Doni sekeluarga. Kunjungan tersebut juga diikuti Wakil Bupati (Wabup) Muba Beni Hernedi, Ketua DPRD Muba Ir Uzer Effendy MS, dan beberapa kepala dinas.<br /><br />"Kita prihatin dan menyayangkan bila ada anak yang pada usia sekolah sudah harus bekerja mencari nafkah, sementara anak tersebut masih memiliki ayah. Untuk itu, Pemkab Muba akan memberikan khusus pada anak-anak seperti ini, dan barharap tidak ada lagi yang mengalami kondisi demikian di kemudian hari," ujarnya.<br /><br />Doni adalah bocah laki-laki berusia 12 tahun yang tinggal bersama adiknya bernama Undel, bocah perempuan usia 11 tahun dan kakeknya Abas yang telah tua. Sejak tiga tahun lalu Doni telah bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan adik dan kakeknya tersebut. Berbagai pekerjaan dilakoninya mulai dari menjadi buruh bangunan hingga buruh upah menyadap karet. Hasilnya tidak seberapa hanya cukup untuk membeli beras dan sisanya untuk uang sekolah adiknya. <b>(yud/ce3)<br /><br />Sumatera Ekspres, 7 Mei 2013</b> Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-26443309699584799442013-05-07T11:29:00.002-07:002013-05-07T11:29:35.999-07:00Saksi Beratkan Terdakwa<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTpzhmFlYFAQRQOlEsPVLz692Lk1BshTmim-YgB34Bb0uHOk915iUsP6AgWiO4AQqoZ19wQqBC17S_mrfGX2Xt7Gxm0OPiV7xqg5GEMqPq45_zvi7Lyz1G4eb2iu5grq9km-1OluCf/s320/SPM_A0549.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em" width="320" heigth="240" /><b>KESAKSIAN:</b> Orangtua dan rekan korban, Pratu Heru Oktavianus, saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri (PN) Palembang, kemarin (6/5)<p align="center"><b>* * * * * * * * * * * * * * * * * * * *</b></p><b><font color="blue">PALEMBANG</font></b> --Sidang lanjutan dugaan penembakan yang dilakukan terdakwa, Brigadir Bintara Wijaya (BW), anggota Sat Lantas Polres OKU terhadap korban, Pratu Heru Oktavianus, anggota Yon Armed 76/15 Tarik Martapura mengagendakan keterangan saksi dari rekan korban dan orangtua korban.<br /><br />Dalam kesaksiannya, orangtua korban, Hasan Basri dan Sunarni mengatakan,mereka hanya mendapatkan kabar dari kakak senior korban pada Minggu (27/1) melalui telepon yang mengatakan anak kami telah meninggal dunia karena tertembak oleh anggota polisi.<br /><br />Almarhum Heru merupakan tulang punggung keluarga. Ia berharap lewat persidangan ini, majelis hakim bisa memberikan hukuman yang setimpal terhadap korban sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya. "Tindakan terdakwa hanya satu balasannya yakni hukuman mati," tegas keduanya saat memberikan keterangan di Pengadilan Negeri (PN) Palembang.<br /><br />Selain itu juga didengarkan kesaksian dari rekan korban. Yakni Pratu M Siregar, Pratu Nanda Permana, Pratu Pati Prayitno, dan Pratu Luhut Manahan Marpaung. Sebelum kejadian, korban dan rekan-rekannya menghadiri pesta pernikahan di Baturaja. "Saya dan korban pulang duluan karena ingin mengisi bensin, dan memang melewati pos polisi. Di perjalanan, saya tidak mendengar korban mengeluarkan kata-kata ejekan ke anggota polisi, yang saya dengar hanya suara tembakan," ulas Pratu M Siregar yang langsung melaporkannya ke provos.<br /><br />Sementara itu, majelis hakim yang diketuai A Rozi Wahab menunda sidang. "Sidang dilanjutkan besok (hari ini, <b>red</b>) dengan agenda saksi yang dihadirkan penasehat hukum terdakwa," ungkapnya.<br /><br />Sebelumnya, JPU menjerat perbuatan terdakwa dengan pasal berlapis, di mana dalam dakwaan primer terdakwa dijerat dengan Pasal 340 KUHP, dakwaan subsider Pasal 338 KUHP dan dakwaan lebih subsider Pasal 351 Ayat (3) KUHP. <b>(afi/via/ce3)<br /><br />Sumatera Ekspres, Selasa, 7 Mei 2013</b> Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-68465542347501086152013-05-07T11:16:00.001-07:002013-05-07T11:16:54.156-07:0031 Pegawai PDAM Dibekukan<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPZ9yA7uB1Ktwds1YRZgQ5lirvcIBKTxL1nOEDdnPp1MIHFJMRBsidvrZ76L7qrsOMhzbpuyVUWl__ZG0bbEr8SCuWL_O4ff0fQqvb86KMgVnMNWm8oYuuIEzuHjfwdoUEq8rD3c_f/s320/SPM_A0552.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em" width="320" heigth="240" /><b>Dipangkas:</b> Sebanyak 31 pegawai PDAM Tirta Saka Selambung Muaradua dipangkas atau dibekukan. Hal ini dlakukan karena terlalu banyak pegawai yang berdampak tingginya biaya operasional di kantor yang berlokasi di pusat Kota Muaradua ini.<p align="center"><b>* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *</b></p><br /><br /><b><font color="blue">MUARADUA</font></b> -- Banyaknya jumlah pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Saka Selabung Muaradua memaksa jajaran direksi memangkas sejumlah pegawai di lingkungan perusahaan daerah tersebut. Untuk menyeimbangkan keuangan perusahaan yang selalu mengalami minus setiap bulannya, direktur PDAM membekukan sedikitnya 31 pegawai di lingkungannya.<br /><br />Langkah dan kebijakan ini diambil direktur PDAM karena ketidakseimbangan keuangan antara pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya. <a name='more'></a>"Sebagai solusi, mau tak mau dengan berat kita membekukan 31 pegawai di lingkungan perusahaan kita," kata Direktur PDAM Tirta Saka Selabung, H Hendra Gunawan ST.<br /><br />Dikatakannya, ketidakseimbangan tersebut dilihat dari jumlah karyawan yang terlalu gemuk. Saat ini mencapai 190 pegawai yang meliputi 69 pegawai tetap, 95 pegawai biasa, 23 pegawai honor, dan 3 twnaga sukarela. Mereka tersebar di sembilan unit pengolahan kecamatan (UPK) termsauk kantor pengolahan serta kantor induk PDAM di Muaradua. "Untuk gaji seluruh pegawai ini saja mencapai Rp 330 jjuta lebih per bulan," beeber Hendra.<br /><br />Belum lagi biaya produksi, operasional lain, biaya tawas, pemeliharaan, penggunaan genset bila listrik padam, dan operasional lainnya yang juga tidak sedikit. Sementara pemasukan PDAM setiap bulannya dari para pelanggan hanya di kisaran Rp 200 juta. "Di sini dapat dilihat jika kondisi PDAM setiap bulannya harus merugi lebih dari Rp 175 juta, dari mana kita mengatasinya makanya mau tidak mau langkah pemangkasan karyawan itu diambil," ujarnya.<br /><br />Selain langkah pemangkasan, pihaknya juga tengah merencanakan kenaikan tarif PDAM pada pelanggan rumahan. "Sudah kita rencanakan dan ajukan rencana kenaikan tarif dasar rekening air ke bupati. Nanti akan diumumkan berapa persentase kenaikan." ujar Hendra. (<b>(dwa/ce4)<br /><br />Sumatera Ekspres, Selasa, 7 Mei 2013</b> Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-76546185329870167902013-05-07T11:07:00.002-07:002013-05-07T11:07:46.685-07:00Desa Ulak Embacang Terisolir<p align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:20px;">Tak Memiliki Akses Jalan</a></p><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUb_Ktmg_cONoSmA6pYRsZMoQcxaffDQaLgYbZn63jU1X6UzjXmO6MQJJCBmz5p4CVXkVCy2UxrsfmEWDFDNMuR_qg-7W8Rz8eQ5TaDlBs6BWO9ZqpygsWSm93lPsu5LLUHQA3Jpl-/s320/SPM_A0547.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em" width="320" heigth="240" /><b>Transportasi Sungai:</b> Wakil Bupati Muba Beni Hernedi menyempatkan diri foto bareng ibu-ibu saat mencuci di Sungai Rawas saat berkunjung ke Desa Ulak Embacang, Kecamatan Sanga Desa, kemarin.<br /><p align="center"><b>* * * * * * * * * * * * * * *</b></p><br /><br /><b><font color="blue">SANGA DESA</font></b> -- Hampir 20 tahun lamanya, Desa Ulak Embacang, Kecamatan Sanga Desa belum memiliki akses jalan. Warga mengandalkan alat transportasi perahu ketek. melalui jalur sungai menuju berbagai daerah di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).<br /><br />Karneli, warga setempat mengatakan, satu-satunya akses sangat memprihatinkan dan tak bisa dilintasi lagi. Maka itu, pihaknya berharap pemerintah daerah setempat segera membuat akses jalan masuk ke desanya.<br /><br />"Supaya urat nadi perekonomian di desa ini berjalan. Karena desa ini, merupakan penyuplai migas namun tidak diperhatikan dengan baik," kata Karneli, saat Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi berkunjung dan bertatap muka di Desa Ulak Embacang, kemarin (6/5).<br /><br />Terhadap kondisi tersebut, Wakil Bupati Muba Beni Hernedi, menegaskan pemerintah harus memanfaatkan perusahaan-perusahaan setempat untuk ikut berpartisipasi. Dijelaskan, Pemkab Muba sekarang sedang membangun jembatan dari Dusun Muaro Rawas Desa Terusan ke Desa Ulak Embacang.<br /><br />Namun pengerjaan terhambat masalah pembebasan lahan. "Kendati ada hambatan, tapi yakinlah daerah desa ini akan kami pikirkan dan selalu kami perhatikan," ujarnya.<br /><br />Seperti diketahui, di Dusun 4, Desa Ulak Embacang terdapat beberapa yang daerah rawan longsor. Oleh karena itu, Wabup dalam kunjumgannya menyampaikan akan mencari solusi dengan membuat program pemindahan rumah warga ke pemukiman baru secara bertahap.<br /><br />"Saya bersama pak bupati sudah berkomitmen membangun desa dengan dana Rp 1 miliar 1 desa, yang tinggal menunggu hari untuk direalisaikan," ungkapnya. Demi suksesnya program tersebut, masyarakat desa harus duduk bersama dan masyarakat membangun desanya sendiri serta mengawasi secara bersama. Intinya untuk mempercepat kesejahteraan rakyat sehingga ekonomi kerakyatan dapat berjalan dengan baik." tukasnya. <b>(yud/vin/ce3)<br /><br />Sumatera Ekspres, Selasa, 7 Mei 2013</b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-1249390002586347642013-04-09T13:03:00.001-07:002013-04-09T13:03:16.318-07:00Pemilukada Kota Palembang Jadi Barometer Pilgub?<p align="center"><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:20px;font-weight:bold;text-decoration:none;">Sepakat Jual Figur</a></p><br /><br /><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzYB3pmLSSSnFIjpNVwUfpPg2zqieMOxUGX7DOxylo9bKRFvAWr3JP5ArclPt95-cCwpW6epXhqg0zbV_H4fheUMBlkE9T72y5PIwfHxSGFyHrL_KVTBooGGpUwqHig2up1Kctv-2wpX0/s320/SP_A0032.jpg" title="Pemilukada Kota Palembang Jadi Barometer Pilgub?" imageanchor="1" style="clear:right; float:right;margin-right:1em; margin-bottom:1em" alt="Pemilukada Kota Palembang Jadi Barometer Pilgub?" width="240" height="320" /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;font-weight:bold;text-decoration:none;">Siapa yang memenangkan Pemilukada Kota Palembang hasil penghitungan suara KPU nanti, boleh jadi akan mempengaruhi peta politik pemilihan Gubernur Sumatera Selatan 6 Juni 2013. Itu lantaran dengan mata pilih 1 juta lebih, Kota Pempek ini menjadi barometer. Di samping daerah basis dengan jumlah pemilih siknifikan lain.</a><br /><p align="center"><a style="color:#ff0000;font-family:Georgia;font-size:13px;font-weight:bold;text-decoration:none;">--------------------------------------------------</a></p><br /><br />Dua pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Palembang periode 2013-2018 berdasarkan hitung cepat <a style="color:#666666;font-family:Monotype Corsiva;font-size:17px;text-decoration:none;">(quick count)</a> sejumah lembaga survei mendapat raihan suara yang sangat ketat. Mereka pun saling klaim menang hingga keputusan final menang "sesunggh-nya" berada di tangan KPU.<br /><br />Kedua kandidat yang dimaksud yakni pasangan nomor urut 2, Romi Herton-Harnojoyo dan pasangan nomor urut 3, Sarimuda-Nelly Rasdiana.<br /><br />Nah, siapa pun pemenang nanti, banyak yang menganalisis kalau hasil pemilukada kota ini akan berpengaruh pada dukungan terhadap bakal calon gubernur (balongub) Sumsel yang menjadi parpol pengusung kedua pasangan calon wali kota tersebut.<br /><br />Sekedar diketahui, sejumlah partai besar seperti PDI Perjuangan plus partai koalisi PAN, PKS, Partai Demokrat menjadi pengusung pasangan Romi Herton - Harnojoyo. Di belakang kandidat ini, ada Wali Kota Palembang Ir H Eddy Santana Putra MT yang akan maju sebagi bakal calon gubernur. Juga ada balon wakil gubernur (balonwagub) dari barisan parpol pengusung itu, yakni Hafiz Tohir (PAN-PKS) dan H Ishak Mekki.<br /><br />Sebaliknya, pasangan Sarimuda - Nelly Rasdiana yang diusung Partai Golkar tentu mendukung jagoannya balongub <a style="color:#666666;font-family:Monotype Corsiva;font-size:17px;text-decoration:none;">incumbent</a> Ir H Alex Noerdin. Retentan latar belakang kandidat wako-wawako ini, menjadi penting lantaran Palembang memiliki mata pilih terbesar dengan jumlah daftar pilih tetap (DPT) mencapai 1.113.488. Hampir 20 persen dari total mata pilih dalam daftar pemilih sementara (DPS) 6.574.384.<br /><br />Banyak yang memprediksikan siapa yang menjadi pemenang apakh itu Romi ataukah Sarimuda sedikit banyak akan mempengaruhi penunjukkan jabatan pemerintahan di Pemkot Palembang hingga ke lini camat yang berhubungan langsung dengan massa. Kebijakan itu, menyusul adanya dugaan terkait dengan kepentingan Pilgub nanti.DAri isu yang beredar misalnya, jika Romi terpilih maka bisa dikatakan para camat hingga lurah akan didominasi orang-orangnya untuk pemenangan pilgub Eddy Santana, ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel. Lantaran Romi, merupakan ketua DPC PDI Perjuangan kota.<br /><br />Isu lain, Romi akan bersikap netral mengingat dalam dalam barisan parpol pengusung juga ada kandidat yang ikut bertarung pada pilgub nanti. Sebaliknya, kalau hasil penghitungan KPU nanti memenangkan Sarimuda, "katanya" dukungan akan diberikan kepada kandidat Partai Golkar dalam hal ini incumbent Alex Noerdin.<br /><br />Lantas bagaimana tanggapan para balongub dan balonwagub yang akan maju? Balon Gubernur dari PDI Perjuangan, Eddy Santana Putra mengatakan, kemenangan Romi Herton-Harnojyo jelas akan berpengaruh pada Pemilihan Gubernur , 6 Juni nanti. "Palembang harus tetap merah, kemenangan Romi-Harno juga akan mempengaruhi Pilgub dan Pemilihan Legislatif 2014 nanti," kata Eddy Santana di kediamannya, kemarin.<br /><br />Eddy yang berpasangan dengan Anisja Wiwiet Tatung, pada Pilgub nanti optimis akan meraih 70 persen suara di Palembang. "Angka kemenangan pemilukada Palembang 43 persen tidak bisa menjadi patokan, saya yakin khusus di Palembang akan memperoleh suara minimal 70 persen," tukasnya.<br /><br />Senada diungkapkan Balonwagub yang diusung PAN-PKS koalisi, Hafisz Tohir. Katanya, hasil pemilukada Kota Palembang jelas berpengaruh pada peta Pilgub nanti. "Sarimuda merupakan tim inti dari balongub incumbent Alex Nordin. Di lain pihak Romi didukung salah satunya skuad PAN. Selain dari figur Romi sendiri, saya melihat dongkrakan suara pada Romi-Harno ini, juga ada kaitan dengan tokoh-tokoh nasional parpol pengusung. Ada Megawati, Hatta Rajasa, Taufik Kiemas."<br /><br />Meski demikian, kata Hafisz, dia lebih yakin warga Kota Palembang akan membutuhkan figur <a style="color:#666666;font-family:Monotype Corsiva;font-size:17px;text-decoration:none;">fresh</a> dalam memimpin Sumsel nanti. "Hasil survei kita, Insya Allah, 70 persen responden menginginkan figur baru untuk memimpin Sumsel nanti. Baru di sini, dalam artian orang yang benar-benar baru dalam dunia pemerintahan, namun punya kemampuan untuk itu," kata pria yang berpasangan dengan balongub Iskandar Hasan, mantan Kapolda Sumsel ini.<br /><br />Alex Noerdin, balongub incumbent yang berpasangan dengan Ishak Mekki (Bupati OKI) melalui juru bicara Partai Golkar RA Anita Noeringhati mengatakan, hasil Pemilukada Palembang tidak akan berpengaruh signifikan pada pilgub nanti. Pasalnya, pada pemilukada Palembang dan Sumsel figurnya berbeda. "Pemilukada itu yang ditampilkan adalah figur. Di samping, elaktibilitas calon juga berbeda," kata Anita.<br /><br />Ia menambahkan, Palembang tidak menjadi tolak ukur pasti pada Pemilukada Sumsel 6 Juni. Terlebih partai pengusung antara Pilgub dan Pemilukada Palembang berbeda, jelas akan berpengaruh juga. "Calon yang diusung Golkar (Sarimuda) mendapatkan kisaran suara 43 persen tidak mesti nanti pilgub juga akan sama. Kami telah melakukan survei, khusus untuk di Palembang optimis mampu meraih 70 persen suara," pungkasnya.<br /><br />Balongub Herman Deru yang tidak ada kaitan sama sekali dengan parpol pengusung baik Romi maupun Sarimuda, berpendapat siapapun yang menang nanti menjadi kredibilitas buat lembaga survei. Paling tidak, lembaga survei bisa diakui akurasinya kalau hasil perhitungan cepat <a style="color:#666666;font-family:Monotype Corsiva;font-size:17px;text-decoration:none;">(quick count)</a>-nya mendekati perhitungan KPU nanti.<br /><br />"Yang jelas, kalau saya melihat hasil perhitungan sementara quick count memang dua kandidat saling klaim dan diprediksi raihan suaranya ketat. Antara pasangan Romi-Harno dengan Sarimuda-Nelly Rasdiana," ujar Deru lagi. Nah, perolehan suara kedua pasangan kandidat nomor urut 2 dan nomor urut 3 itu, lebih dominan karena figur keduanya. "Ini bukan berarti saya menafikan parpol pendukung. Apalagi, yang mendukung dua pasangan itu, multipartai. Jelas, dalam setiap pemilukada faktor figur-lah yang menjadi penentu."<br /><br />Begitu pula pada pemilihan gubernur nanti. Deru yakin masyarakat Kota Palembang dalam melilih Gubernur Sumsel ke depan, tidak melihat dari partai mana pemimpin Kota Palembang yang lagi berkuasa. "Ya, kalau saya tidak muluk-muluk. Dalam kota dapat 30-40 persen suara sudah Alhamdulillah." <b>(mik/cj4/nur/ce3)<br /><br />Sumatera Ekspres, Selasa, 9 April 2013</b><br /><br /><p align="center"><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:20px;font-weight:bold;text-decoration:none;">Pertarungan Eddy-Alex</a></p><p align="center"><a style="color:#ff0000;font-family:Georgia;font-size:20px;font-weight:bold;text-decoration:none;">---------------------------------------------------</a></p><b></b><br />Pengamat politik dan hukum dari Universitas Sriwijaya, Prof Amzulian Rifai SH LLM PhD mengatakan hasil pemilihan wali kota dan wakil wali kota Palembang tentu akan berpengaruh terhadap pemilihan gubernur, 6 Juni nanti. "Setidaknya wako terpilih akan berjuang keras dengan fasilitas dan kapasitas yang dimiliki untuk memenangkan calon gubernur yang satu haluan dengan wali kota terpilih," kata Amzulian kepada <a style="color:#666666;font-family:Monotype Corsiva;font-size:17px;text-decoration:none;">Sumatera Ekspres</a>, tadi malam.<br /><br />Menurut Dekan Fakultas Hukum Unsri ini, sulit mengukur secara pasti seberapa besar pengaruh pada pilgub nanti. "Tapi yang jelas akan berpengaruh walau tidak signifikan hasilnya secara menyeluruh di Sumsel. "Ada faktor lain juga yang akan mempengaruhi gubernur terpilih nanti. Antara lain, seberapa besar pemilih golput, pemilih fanatik dan mesin partai yang bergerak hingga sampai ke akar rumput," pungkasnya.<br /><br />Hal senada diungkapkan Dr Febrian. Menurut pengamat politik dari Unsri ini, hasil Pemilukada Palembang sangat mempengaruhi pertarungan pemilukada gubernur nanti. "Sesungguhnya pertarungan Pemilukada Palembang ini, bukan hanya figur."<br /><br />Lanjutnya, Pemilukada Palembang sesungguhnya merupakan pertarungan antara PDI Perjuangan dan Golkar. "Nanti jika PDI Perjuangan menang akan berpengaruh pada Eddy Santana. Sebaliknya, jika Golkar menang akan berpengaruh dengan Alex Nooerdin," katanya.<br /><br />Jika lihat konfigurasi hasil Pemilukada, lanjutnya, tentu sangat menarik dan akan berpengaruh pada basis-basis dukungan partai. "Menang figur akan lebih menonjol. Tapi, sesungguhnya ini pertarungan parpol juga," pungkasnya. <b>(mik/nur/ce3)<br /><br />Sumatera Ekspres, Selasa, 9 April 2013</b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-61103348797793711732013-03-28T11:07:00.000-07:002013-03-28T11:07:27.251-07:00Bahan Baku Sulit, Permintaan Meningkat<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUulxL990XTyUiP4LyT8wSSG97xeGjV23vPXmkbthHVaXd6wihU9JyTfSG8KPCYRTf-12qSqYw3VaKQdNcZK1tPpKtVHzlZAfMKl2GrzY6HGEB2D2g-Lx0_Vh3lHRUXv637AyZioPo/s320/SPM_A0337.jpg" imageanchor="1" style="clear:right; float:right; margin-left:1em; margin-bottom:1em" width="320" height="240" /> <b><font color="blue">MARTAPURA</font></b> -- Meski dari sisi pengadaan bahan baku mengalami kesulitan, namun tak membuat Mulani (54), warga Desa Rantau Jaya, Kecamatan Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur, luluh. Dia tetap semangat melestarikan kerajinan rotan. Bahkan, hasil karyanya mulai mulai merambah ke pasaran, baik lokal maupun antardaerah. "Untuk jenis kursi kelana dijual Rp 500 ribu, benhur Rp 600 ribu, sedangkan untuk kursi tidur Rp 300 ribu," ungkap Mulani.<br /><br />Dikatakan, usaha perajin rotan ini dilakoninya sejak tahun 1990 lalu. "Ini satu-satunya keahlian saya untuk bertahan dan terus untuk melestarikan kerajinan rotan ini," terangnya.<br /><br />Rotan ini didapat dari Betung dan Baturaja. Lalu, disulap menjadi berbagai bentuk kerajinan, mulai dari kursi, rak, meja hingga perabotan rumah tangga lainnya. Kursi-kursi hasil kerajinan rotan milik Mulani pun laris manis dipesan. Mulai dari harga Rp 550 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung dari jenis dan ukurannya.<br /><br />Sebelumnya, banyak perajin rotan. Hanya saja, seiring waktu, terus berkurang dan menghilang. "Banyak yang beralih ke usaha lain," katanya.<br /><br />Dikatakannya, saat ini dirinya kesulitan mendapatkan bahan baku rotan. Tetapi di sisi lain, permintaan akan kerajinan rotan terus mengalami peningkatan. "Alhamdulillah, sampai saat ini usaha kerajinan rotan saya tetap lancar. Malah saya sekarang sampai kewalahan melayani order yang terus-menerus dari warga," imbuh Mulani. <b>(asa/ce4)</b><br /><br /><b><font color="blue">Sumatera Ekspres, Kamis, 28 Maret 2013</font></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-1053958657612607982013-01-21T06:20:00.000-08:002013-01-21T06:20:17.085-08:00Warning, Nelayan Tak Boleh Melaut<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheNL1EV5yllqxTYGKPWL9_PGap1bZRH-lDw7ajSAzgnVZ1XoGppM4535L2KkqBJ1E8oMX6SyMEjt_ehUYn6_KcDClaUB8qJp1-HaIZ05xcLcUn_OSvPd-xEIN7eLsbORw1qiqSMgM4/s1600/logodephub.gif" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="243" width="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheNL1EV5yllqxTYGKPWL9_PGap1bZRH-lDw7ajSAzgnVZ1XoGppM4535L2KkqBJ1E8oMX6SyMEjt_ehUYn6_KcDClaUB8qJp1-HaIZ05xcLcUn_OSvPd-xEIN7eLsbORw1qiqSMgM4/s400/logodephub.gif" /></a></div> <a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;font-weight:bold;">Banyuasin --</a> <a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Banyuasin mengelurkan peringatan atau <a style="color:#000000;font-family:Monotype Corsiva;font-size:17px;text-decoration:none;">warning</a> <a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">kepada nelayan di wilayah perairan Banyuasin, khusus yang berbatasan langsung dengan muara laut Bangka untuk tidak melaut sementara waktu. "Kita berikan peringatan kepada nelayan yang menggunakan perahu dan kapal-kapal kecil," ujat Kepala Dishubkominfo Kabupaten Banyuasin, Supriyadi, kemarin.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Peringatan ini dikeluarkan, lanjut Supriyadi, disebabkan pada bulan Januari sampai Februari, ketinggian ombak sudah sangat mengkhawatirkan. "Karena dipastikan ombak tinggi diperairan Banyuasin," jelasnya seraya menambahkan, pihaknya sudah memberitahukan peringatan ini kepada kapal nelayan yang kecil</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">"Saat ini, tiupan angin terjadi lebih kencang saat sore hingga tengah malam. Sementara, saat pagi hari, tiupan angin dan ombak tidak begitu mengkhawatirkan. Ketinggian ombak rata-rata mencapai 3-5 meter. "Sebaiknya tidak berlayar di saat malam hari, apalagi saat hujan," ungkapnya.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Supriyadi mengatakan, kebiasaan nelayan Banyuasin yang tidak melengkapi diri dengan pengaman saat berada di sungai dan laut, sangat mempengaruhi keselamatan. Apalagi saat musim hujan dengan ombak yang tinggi seperti sekarang ini. kalaupun terpaksa melakukan perjalanan di perairan, sebaiknya nelayan terutama pengemudi kapal (serang, <b>red</b>), biasakan diri menggunakan pelampung.</a><br /><br /><a style="color:#000000;font-family:Monotype Corsiva;font-size:17px;text-decoration:none;">Warning</a> <a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">yang dikeluarkan akan disesuaikan dengan informasi terkini yang diberikan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Palembang. Untuk kemudian menjadi surat edaran yang akan disampaikan pada pos-pos pengamanan dan penghubung Dishub Banyuasin. Selain itu, juga akan disiarkan melalui aparat kecamatan yang berada di wilayah perairan Benyuasin. "</a><a style="color:#000000;font-family:Monotype Corsiva;font-size:17px;text-decoration:none;">Waring</a> <a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">ini masih tidak menentu, ditentukan berdasarkan</a> <a style="color:#000000;font-family:Monotype Corsiva;font-size:17px;text-decoration:none;">update</a> <a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">dari BMG," ujarnya. <b>(qda/ce3)</b></a><br /><br /><b><p align="center"><a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Sumatera Ekspres, Senin, 21 Januari 2013</a></p></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4676232215102425024.post-11020929997964579342013-01-16T22:46:00.000-08:002013-01-16T22:46:13.319-08:00Pemilih Prabumulih 125.246 Jiwa<p align="left"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1mwBJlhFzCQzBTihbgWraioZHeyw_pyOUmPBQ2pQGgnCzG_p77C9eDpQkgOiZNDlA7H6bQeb8zDFXk8YmBm6_jZrQR1LstGUd9pBNjSfaVKVmR92bqL9MnguCnntHLb2GEDSOowdAe7Dt/s1600/Pemilukada.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="200" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1mwBJlhFzCQzBTihbgWraioZHeyw_pyOUmPBQ2pQGgnCzG_p77C9eDpQkgOiZNDlA7H6bQeb8zDFXk8YmBm6_jZrQR1LstGUd9pBNjSfaVKVmR92bqL9MnguCnntHLb2GEDSOowdAe7Dt/s400/Pemilukada.jpg" /></a></div><a style="color:#0000ff;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;font-weight:bold;">Prabumulih --</a> <a style="color:#000000;font-family:Georgia;font-size:13px;text-decoration:none;">Jumlah pemilih Kota Prabumulih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 125.246 jiwa. Angka tersebut sudah diplenokan dalam rapat terbuka KPUD Kota Prabumulih di aula sekretariat KPUD Jl Jend A Yani, Kelurahan Prabujaya, Prabumulih Timur, pukul 14.15 WIB, kemarin (16/1)<br /><br />Empat komisioner hadir, kecuali ketua KPU Kota Prabumulih yang tengah dirawat di rumah sakit. Ada dari panwas, perwakilan tim sukses dari masing-masing kandidat calon wako dan wawako seta PPK se-Kota Prabumulih. "Berdasarkan hasil pemutakhiran data yang telah dilakukan mulai dari tingkat PPS, PPK hingga KPU Kota Prabumulih kemi menetapkan DPT Kota Prabumulih sebanyak 125.246 wajib pilih," ujar Ketua Devisi Teknik Penyelenggara, Zonial Pajri Djak Umar SH saat memimpin rapat.<br /><br />Menurut Zonial, dari DPT 125.246 jiwa, laki-laki ada 61.846 dan perempuan 63.400. Mereka tersebar di 37 desa/kelurahan dalam 6 kecamatan se-Kota Prabumulih. "Jika dilihat dari angka yang ada, pemilih perempuan lebih banyak."<br /><br />Proses penetapan DPT bermula dari DP4 (data penduduk pemilih potensial pemilu)dari dinas kependudukan dan catatan sipil. Dari data lantas Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan petugas pemutakhiran data dengan melibatkan ketua RT dan lingkunga setempat. "Hasil pemutakhiran data ini, kita berikan kepada tim sukses tiap pasangan agar mereka ikut mengkroscek apakah masih ada warga yang belum terdata atau sebaliknya ada kesalahan dalam pemutakhiran data," urainya lagi.<br /><br />Setelah itu, baru ditetapkan menjadi DPT tingkat Kecamatan dan kemudian menjadi DPT tingkat kota yang disahkan melalui rapat pleno oleh KPU Kota Prabumulih. "Prosesnya cukup panjang dan dilakukan secara teliti oleh petugas di lapangan," pungkasnya. <b>(abu/ce3)<br /><br />Sumatera Ekspres, Kamis, 17 Januari 2013</b></a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10337533747361067161noreply@blogger.com0