Minggu, 27 Mei 2012

Heboh Buah Kelapa Bertunas Pohon Pisang


Muhammad Edi (kiri) dan saudaranya Fadil memperlihatkan buah kelapa bertunas pohon pisang yang ditemukannya, Minggu (27/5), di kediamannya.

MARTAPURA – Warga Desa Peracak, Kecamatan Bungamayang, Kabupaten OKU Timur sejak dua minggu terakhir dihebohkan oleh penemuan buah kelapa yang bertunas pohon pisang.

Buah kelapa setinggi sekitar 80 centimeter itu ditemukan oleh Muhamad Edi (52), warga RT 02 Desa Peracak, Kecamatan Bungamayang, OKU Timur.

Edi menemukan buah kelapa tersebut ketika sedang memanen jagung di ladang rekannya, Komar, dua minggu lalu.

Dia mengaku sempat mencium bau kembang melati sebelum menemukan buah kepala tersebut.

“Karena bau kembang melatinya sangat tajam, saya dan Komar berusaha mencari asalnya. Namun yang saya temukan bukannya Kembang melati, melainkan buah kelapa bertunas pohon pisang,” kata Edi kepada Sripoku.com, Minggu (27/5/2012).

Menurut Edi, buah kelapa tersebut ditemukan di atas tumpukan kulit kelapa bekas pengupasan.

Penulis : Evan Hendra
Editor : Sudarwan
Sriwijaya Post - Minggu, 27 Mei 2012

Rabu, 16 Mei 2012

Harta Karun Disimpan di Situs Megalitikum Pagaralam?


Seorang wisatawan lokal mengamati sebuah arca manusia purba berumur sekitar 4000 tahun yang ditemukan di Pagaralam.

PAGARALAM
- Banyak Situs Megalitikum di Kota Pagaralam yang ditemukan dalam kondisi rusak.

Hal ini disebabkan pada 1980 lalu banyak warga dari dan luar Kota Pagaralam menganggap lokasi penemuan Situs Megalit merupakan tempat penyimpanan harta karun.

Hal ini disampaikan pihak Balar Arkeologi (Balar) Palembang saat menggelar kegiatan Temu Wicara dan diskusi di ruang Rapat Besemah I Kantor Walikota Pagaralam, Rabu (16/5/2012).

Cerita tersebut didapat pihak Balar dari cerita warga yang ada di sekitar penemuan situs.

Kondisi itu juga diperkuat dengan banyaknya situs megalit yang ada di Pagaralam ditemukan dalam kondisi rusak.

Ketua Tim Balai Arkeologi (Balar) Palembang, Kristantina Indiastuti mengatakan, dari beberapa situs yang ditemukan saat penelitian di Pagaralam beberapa di antaranya sudah pernah digali warga.

Penggalian warga tersebut untuk mencari harta karun.

"Kita mendapatkan informasi ini dari warga sekitar saat kita melakukan penggalian. Selain itu memang saat kita melakukan penggalian banyak kondisi situs yang kita gali sudah dalam keadaan rusak dan tidak berada di lokasi semula. Karena dulunya situs megalit ini dianggap warga sebagai penanda adanya simpanan harta karun," ujarnya.

Penulis : Wawan Septiawan
Editor : Sudarwan
Sriwijaya Post - Rabu, 16 Mei 2012 21:29 WIB