Senin, 27 Agustus 2012

Duka Keluarga Korban Kecelakaan Maut

Antar Anak Berobat, Dimakamkan Satu Liang





Janariah, satu-satunya korban selamat masih terlihat shock. Mulutnya terkunci, namun air matanya terus menetes saat menyaksikan suami dan dua anak tercinta dimakamkan.

RATUSAN warga, kerabat, rekan kerja, dan jiran tetangga silih berganti datang ke kediaman Janariah, di Desa Babat, Kecamatan Penukal, Muara Enim, kemarin. Kepala SDN Penukal itu adalah satu-satunya korban selamat dalam kecelakaan Innova yang nyemplung ke aliran kanal perkebunan kelapa sawit PT Golden Blossum Sumatera (GBS), Desa Prambatan, Kecamatan Abab, Muara Enim, pukul 11.00, Sabtu (25/8) lalu.

Lima orang tewas dalam kejadian tersebut. Feri Suhendi SH MSI (37), suami Janariah. Kemudian, dua anggota keluarga Iga Riana (17), M Hafiz Abdurahman (14), dan dua bocah lainnya Winda (9) dan Windi (9).

Tak ada sepatah kata pun keluar dari bibir Janariah. Matanya sembab dan seakan tak henti menangis. Mengiringi pemakanan suami, anak, dan keluarga tercinta. Sebelumnya, lima jenazah tersebut disalatkan di halaman rumah. Setelah itu, jasad Feri yang PNS di Kantor Kecamatan Penukal, dilepas dengan upacara kehormatan.

Usai proses upacara tersebut, kelima jasad itu dibawa ke liang lahat untuk dimakamkan. Kelimanya dikubur dalam satu liang. Lokasi penguburan di belakang rumah almarhum Feri. Mayat diturunkan satu persatu ke dalam liang dengan diiringi isak tangis para keluarga dan pelayat.

Wakil Bupati Muara Enim, H Nurul Aman, hadir mengikuti prosesi pemakaman. Ia berpesan agar keluarga yang ditinggal bisa tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan tersebut.

Di pemerintahan, jabatan terakhir almarhum Feri sebagai kasi pemerintahan. Ia telah bertugas sebagai PNS sejak tahun 1989. Feri meninggalkan seorang istri Janariah dan anak bungsunya Triana.

Di mata rekannya, Feri dikenal sebagai sosok yang penuh dedikasi dalam pekerjaan dan religius alias rajin beribadah. Di kampungnya Desa Babat, Kecamatan Penukal, Feri juga dikenal aktif dan menjabat sebagai seksi peribatan di Masjid Al Muhlisin. “Almarhum juga guru ngaji dan P3N,” kata Kades Babat, Dito Herman yang juga kakek almarhum Feri.

Camat Penukal Darmawi menambahkan, almarhum seorang pekerja keras. “Saya merasa kehilangan karena dia sudah lama bekerja di Kantor Camat Penukal,” katanya lagi. Dari yang ia ketahui, kata Darmawi, almarhum Feri dan keluarganya sebelum kejadian itu hendak mengantarkan anak sulungnya, Iga berobat dengan Syamsul Bahri, orang tua dari korban Winda dan Windi. “Setahu saya, rencananya nak ngurutke anaknya, karena ada benjolan bagian belakang punggung,” ujarnya lagi.

Sedangkan anaknya Iga, setelah berobat rencananya akan mulai kuliah di akbid di Kota Palembang. “Malam sebelumnya, Iga sudah diurut sebanyak dua kali dari enam kali urut yang disarankan Syamsul Bahri. Namun, karena saat kejadian Syamsul Bahri tidak ada di rumah, dan lagi bekerja, Feri pergi mengajak anak kembar dari Syamsul Bahri jalan-jalan menuju dermaga batu bara,” bebernya.

Mereka pergi ke dermaga, sambil menunggu Syamsul Bahri, orang tua Winda dan Windi selesai bekerja. Namun, belum sampai ke dermaga, tidak diketahui pasti, mobil yang mereka tumpangi justru nyemplung di kanal sungai PT GBS di Desa Prambatan.

Lanjut Darmawan, kondisi jalan menuju dermaga yang dilalui berupa jalan tanah dan berdebu. Sisi kiri dan kanan terdapat kanal dengan kedalaman bervariasi, dan tidak berpagar. Namun, lokasi kejadian, kedalaman kanal sekitar 4-5 meter.

Penyebab kecelakaan sendiri tidak bisa diketahui secara pasti. Lantaran, istri korban Janariah belum mau bercerita. Kondisinya masih berduka. “Pihak keluarga masih berduka. Saya sendiri belum sempat bertanya karena dia masih sering menangis,” kata Hopandi Said, mantan anggota DPRD Sumsel yang kini menjabat dirut Perusda dan masih tercatat sebagai keluarga dari Feri.

Menurut Hopandi, semestinya, Minggu (26/8), Feri menghadiri undangan keluarga yang menikah di Desa Betung. Sekalian menjemput anak bungsunya Triana. “Anak cucu saya ada pesta di daerah Betung,” kata Hopandi. Triana sendiri tidak ikut dalam mobil itu, karena ikut berlebaran di tempat neneknya daerah Betung. (*/ce1)

BERRY SUNISU – Muara Enim
Sumatera Ekspres, Senin, 27 Agustus 2012

0 komentar:

Posting Komentar