Minggu, 26 Agustus 2012

Walikota Palembang Minta Maaf


Eddy Santana menyanyikan lagu Bunga Mawar

PALEMBANG - Sebuah lagu berjudul Bunga Mawar dipersembahkan Walikota Palembang H Eddy Santana Putra untuk menghibur karyawan SP2J dalam acara halal bihalal yang berlangsung di Terminal Alang-Alang Lebar Palembang, Minggu (26/8/2012).

Eddy dengan suara emasnya beraksi di atas panggung ditemani sejumlah karyawan SP2J yang berjoget ria.

Lagu yang dilantunkan Eddy sekaligus menutup acara halal bihalal sebagai salah satu tradisi pasca Idul Fitri.

Seluruh undangan yang hadir langsung bersalam-salaman, selanjutnya makan siang bersama.

Eddy mengatakan, halal bihalal merupakan tradisi yang baik dan harus tetap dilestarikan. Sebab melalui acara seperti ini bisa diperoleh hubungan emosional dan komunikasi yang baik.

"Saya atas nama pribadi dan walikota Palembang mohon maaf. Mudah-mudahan ke depan kita semakin baik lagi," ujarnya.

Penulis : Eko Adiasaputro
Editor : Sudarwan
Sriwijaya Post - Minggu, 26 Agustus 2012

Walikota: Apa pun yang Dipegang Bisa Jadi Uang


Eddy Santana Putra

PALEMBANG - Walikota Palembang H Eddy Santana Putra ingin Palembang lebih maju ke depan. Salah satunya dengan mencerdaskan sumber daya manusia melalui pendidikan dan wirausaha.

"Kita tidak punya sumber daya alam. Makanya harus mengembangkan aspek SDM. Dengan SDM yang andal, apa pun yang dipegang bisa jadi uang," ujar Eddy saat menghadiri halal bihalal dengan karyawan SP2J di Terminal Alang-Alang Lebar, Minggu (26/8).

Objek Wisata Lematang Indah Masih Ramai

Wisatawan masih memadati kawasan objek wisata Lematang Indah, Jumat (24/8/2012).

* * * * * * * * * * * * * * * * *



PAGARALAM - Hingga H+5 Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah, sejumlah objek wisata di Kota Pagaralam masih cukup ramai pengunjung.

Kondisi ini terlihat di kawasan objek wisata Lematang Indah. Masih terdapat puluhan wisatawan berkunjung ke objek wisata yang berada di jalur lintas ini.

Para pengunjung yang datang rata-rata merupakan para pemudik yang hendak pulang ke daerah masing-masing. Mereka berwisata sembari pulang.

Namun masih ada sejumlah wisatawan yang sengaja datang dari beberapa daerah seperti Bengkulu, Empatlawang, dan Lahat. Mereka sengaja datang di akhir liburan agar tidak terlalu ramai.

Pantauan Sripoku.com, Jumat (24/8/2012), terlihat banyak kendaraan roda empat dan roda dua yang parkir di kawasan tersebut.

Bahkan para pengunjung juga masih terus berdatangan. Namun banyak kendaraan yang parkir di tepi jalan membuat arus lalulintas di kawasan itu sedikit mengalami kemacetan.

"Kami sekeluarga sengaja datang dari Bengkulu pak sambil menghabiskan masa libur sekolah. Karena jika dari kemaren ke sini pasti pengunjungnya masih sangat ramai," ujar Dodi (28), salah satu pengunjung kepada Sripoku.com.

Penulis : Wawan Septiawan
Editor : Sudarwan
Sriwijaya Post - Jumat, 24 Agustus 2012

Harga Cabai di OKU Timur Turun


Salah seorang pedagang menunggu pembeli

MARTAPURA – Harga cabai di Kabupaten OKU Timur sejak satu minggu terakhir kembali turun.

Harga cabai di Pasar Martapura turun menjadi Rp 36 ribu per kilogram untuk cabai rawit lokal dan Rp 16 ribu untuk cabai rawit asal Pulau Jawa.

Sebelumnya, harga cabai rawit lokal sempat mencapai Rp 60 ribu per kilogram dan cabai rawit Jawa Rp 20 ribu per kilogram.

Menurut sejumlah pedagang, penurunan harga cabai tersebut tidak ada kaitannya dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah seperti kebutuhan pokok lainnya yang mengalami penurunan dan kenaikan sesudah dan sebelum Idul Fitri.

Ruslan (29), pedagang cabai asal Kota Martapura, mengatakan, penurunan harga cabai disebabkan oleh stok yang banyak di sejumlah agen dan banyaknya pedagang cabai di sejumlah pasar tumpah yang tersebar di sejumlah wilayah di OKU Timur.

Kenaikan harga cabai, kata dia, tergantung banyaknya pembeli. Saat ini pembeli cabai di pasar Martapura relatif menurun kemungkinan disebabkan oleh banyaknya penjual cabai di pasar-pasar tumpah.

“Sekarang warga sudah tidak lagi mengutamakan pergi ke pasar utama kabupaten untuk berbelanja. Mereka melihat di pasar tumpah dan terkadang memilih untuk membeli di pasar tumpah karena jaraknya yang memang dekat dari pemukiman mereka,” katanya kepada Sripoku.com, Minggu (26/8/2012).

Penulis : Evan Hendra
Editor : Sudarwan
Sriwijaya Post - Minggu, 26 Agustus 2012

Pemkot Pagaralam Waspada Kebakaran Hutan

PAGARALAM - Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagaralam mengimbau warga untuk waspada akan kebakaran hutan. Namun sepertinya imbauan tersebut tidak diindahkan warga.

Pasalnya saat musim kemarau seperti saat ini banyak warga memanfaatkannya untuk membuka lahan pertanian baru dengan cara membakar hutan. Kondisi ini sudah menjadi salah satu tradisi para petani di Kota Pagaralam.

Meskipun demikian pihak BPBD Kota Pagaralam memperingatkan warga untuk tidak melakukan hal tersebut. Pasalnya pihaknya khawatir kegiatan tersebut akan menimbulkan terjadi kebakaran hutan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagaralam Herawadi, mengatakan, untuk seluruh lapisan masyarakat Kota Pagaralam agar dapat waspada dan cepat tanggap apabila terjadi kebakaran hutan.

"Musim kemarau kebakaran lahan perkebunan dan hutan sering terjadi. Bahkan hampir setiap tahun kebakaran hutan terus terjadi di Pagaralam," ujarnya kepada Sripoku.com, Minggu (26/8/2012).

Untuk mengatasi kebakaran hutan, pihak BPBD telah mengerahkan dua unit mobil PBK, berikut juga dengan puluhan petugas untuk melakukan penyemprotan rumput ilalang yang mulai mengering di kawasan Jalan Negara Liku Endikat Kelurahan Atung Bungsu, Kecamatan Dempo Selatan maupun di Liku Lematang.

"Penyemprotan yang kita lakukan tersebut karena di kawasan tersebut merupakan kawasan yang menjadi langganan kebakaran. Bahkan sebelumnya bagian bawah jembatan Liku Endikat sudah terbakar," jelasnya.

Penulis : Wawan Septiawan
Editor : Sudarwan
Sriwijaya Post - Minggu, 26 Agustus 2012