MUSI RAWAS --- tidak hanya harga gas elpiji 12 kg yang mengalami kenaikan beberapa hari terakhir. Sebagian kebutuhan pokok lainnya juga mengalami hal sama. Misalnya saja, sayur mayur seperti cabai merah yang melonjak dua kali lipat.
Devi, salah seorang pedangang di pasar tradisional B Srikaton, Kecamatan Tugumulyo mengungkapkan, harga cabai merah sebelumnya per kilo dijual Rp40 ribu, kini naik menjadi Rp50 ribu. kenaikan harga cabai merah tersebut sudah terjadi sepekan terakhir, dampak dari musim hujan. "Kalau tidak menaikan harga, kami tidak dapat untung," ungkapnya.
Dia menjelaskan, kenaikan harga cabai merah sudah dari petani Curup, Bengkulu yang mana sebagian besar komoditi sayur mayur, khususnya cabai berasal dari sana. "Harga itu juga sudah naik dari petani Curup yang mengirimkan cabai tersebut," jelasnya.
Sama halnya dengan Rina, penjual cabai di Pasar B Srikaton. Kenaikan harga cabai terus meningkat tajam, pasalnya harga yang sebelumnya Rp25 ribu naik menjadi Rp40 ribu dan saat ini menjadi Rp50 ribu per kilonya. Bahkan dirinya tidak mau mengambil risiko dengan membeli dalam jumlah banyak. "Kami juga mau dapat untung, makanya kami ikut menaikan harga. Memang sudah dari sana kok," celetuk Rina.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Mura, Yamin Pabli mengatakan, pihaknya akan menerjunkan tim ke lapangan guna mengetahui melonjaknya harga cabai merah tersebut. Tak hanya itu, harga sembako lainnya juga akan dilakukan pemantauan. "Kami akan segera menerjunkan tim untuk mengecek ke lapangan. Termasuk komoditi sayur mayur yang lainnya," pungkasnya. (wek/ce5)
Sumatera Ekspres, Senin, 6 Januari 2014
Senin, 06 Januari 2014
Harga Cabai Meroket
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar