Makin Susah: Naiknya harga elpiji 12 kg membuat warga Sumsel, termasuk di Kabupaten PALI beralih ke elpiji 3 kg. Tampak warga membeli elpiji 3 kg di Rusun Palembang
PALI Kebijakan PT Pertamina menaikan harga elpiji nonsubsidi kemasan 12 kg secara serentak di seluruh Indonesia ternyata berimbas ke wilayah Pendopo, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir (PALI).
Mendadak elpiji subsidi tersebut langkah di pasaran. Tak ayal, warga yang hendak menukarkan tabung miliknya pun kelabakan. Seperti diungkapkan Robby, warga Handayani Mulia, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, ia sulit sulit mencari tabung elpiji melon meski telah berkeliling ke sejumlah toko.
"Untung saja di Talang Ubi ada. Itu pun tinggal berapa tabung. Telat dikit saja bisa tidak kebagian. Padahal jarak rumah saya dengan Talang Ubi sekitar satu kilometer lebih," ujarnya.
Meski langka, harganya masih Rp 18 ribu per tabung. Nasib sama dialami Taufik, warga Talang Pegang, Kecamatan Talang Ubi. Meskipun rumahnya tidak jauh dari pasar impres, Taufik juga mengaku kesulitan mendapatkan tabung elpiji 3 kg
"Di warung-warung dekat rumah sudah habis galo," kata Taufik yang juga berprofesi sebagai guru itu. Pantauan koran ini, di beberapa warung pengecer, tabung gas elpiji 3 kg mengalami kekosongan.
Wandi, pemilik salah satu toko mengaku tidak berniat menjual elpiji tabung 12 kg. Ia sempat bertanya di agen, harganya sudah mencapai Rp 145 ribu. "Kalau sudah semahal itu, berapo lagi kami mau jual," keluhnya. (ebi/win/ce5)
Selasa, 07 Januari 2014
Elpiji 3 kg Langka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar