Jumat, 10 Februari 2012

MARTAPURA -- Sepinya pembeli batu bata membuat pemilik usaha atau bangsal mengalami kerugian cukup segnifikan. Apalgai, saat ini aktivitas tanam padi di sejumlah daerah tengah dilakukan. Untuk menambah pendapatan keluarga, petani di kawasan Martapura, menekuni pekerjaan sampingan sebagai pembuat material batu bata.

Umumnya, pelaku usaha jenis ini tersebar di Sungai Binjai. Dalam sehari mereka mencetak 400 buah batu bata. Hampir dua bulan ini batu bata yanng dibuat sepi pembeli. Untuk mengurangi risiko kerugian, sejumlah pemilik bangsal bata mengurangi pembuatan.

Asep (26), pembuat bau bata di desa tersebut mengatakan, untuk bahan baku tak menjadi kendala. "Hanya saja yaang terjadi saat ini sistem pemasarannya yang kurang lancar. Jika ini terus terjadi tak mennutup kemungkinan saya bisa menganggur karena bata yang yang sudah dicetak belum habis terjual," jelasnya.

Senada dikatakan Sunarmo (50), pembuat bata bolonng. Dikatakannya, hampir dua bulan terakhir bata bolong yang dibuatnya sepi pembeli. (asa/ce2)

Sumatera Ekspres, Jumat, 10 Februari 2012

0 komentar:

Posting Komentar